Pemda nunggak, mahasiwa penerima bea siswa asal Nias Utara terancam DO dari IPB
Menurut Utema, saat ini sudah ada beberapa mahasiswa yang diusir dari kost. Untuk bertahan, mahasiswa mahasiswa tersebut menumpang tinggal dan makan di kost temannya daripada kelaparan.
Puluhan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur beasiswa utusan daerah asal Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara terancam putus kuliah karena belum dikirimnya biaya dari pemerintah daerah bersangkutan.
Salah seorang mahasiswa asal Nias Utara, Utema Telaumbanua melalui pesan singkat, Jumat (27/7), mengatakan ke-26 mahasiswa IPB jalur BUD asal Nias Utara hingga saat ini belum menerima kiriman biaya hidup per semester. Seperti dilansir Antara.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Siapa mahasiswa IPB yang hilang di Pulau Sempu? Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Galang Edi Swasono yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu, Kabupaten Malang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
-
Kenapa IPK kuliah penting untuk mahasiswa? Selain menunjukkan capaian nilai, IPK juga digunakan untuk memberikan predikat kelulusan mahasiswa. Ini dibedakan dalam beberapa kategori dengan predikat kelulusan yang berbeda.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
Begitu juga biaya kuliah persemester yang dikirim langsung oleh pemerintah Kabupaten Nias Utara ke pihak kampus setiap semester juga belum dikirim. Biaya kuliah mahasiswa yang masuk jalur BUD angkatan tahun 2013 Rp 9 juta, sedangkan angkatan tahun 2014 dan 2015 Rp 11 juta.
Untuk biaya hidup, setiap mahasiswa mendapat kiriman dari Pemkab Nias Utara setiap semester Rp 7,8 juta perorang. "Untuk biaya hidup langsung ditransfer ke rekening masing masing mahasiswa, sedangkan uang biaya kuliah dikirim langsung ke rekening pihak kampus," kata Utema.
Menurut Utema, saat ini sudah ada beberapa mahasiswa yang diusir dari kost.
Untuk bertahan, mahasiswa mahasiswa tersebut menumpang tinggal dan makan di kost temannya daripada kelaparan. Akibatnya, mahasiswa IPB jalur BUD asal Nias Utara tidak bisa fokus pada akademik, apalagi sebagian besar sudah semester delapan dan sedang tahap penyelesaian dan penyusunan skripsi.
Ia berharap Pemkab Nias Utara mau mengirim biaya hidup dan biaya kuliah mereka, supaya mereka bisa menyelesaikan kuliah dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan Nias Utara.
Kepala Dinas Pendidikan Nias Utara Foloo Harefa, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut hanya menyebutkan pihaknya sudah mengklarifilasi langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan.
"Sudah kami klarifikasi dan sudah disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan," katanya melalui pesan singkat.
Baca juga:
Bamsoet dorong pemerintah gandeng pesantren untuk rekrut guru agama
Gagal daftar PPDB online, 700 anak di Bekasi akhirnya bisa sekolah
Ruang kelas ambruk, begini nasib murid SDN Kotabatu 08 di Bogor
Kekurangan ruang, pelajar di Karawang belajar melantai di teras kelas
Dinas Pendidikan wajib pastikan anak mendapatkan sekolah
Dapat laporan pungli di SMP, DPRD akan panggil Dinas Pendidikan Banyumas