Pemerintah Janji Tanggung Biaya Perawatan Korban Kericuhan Laga Arema FC vs Persebaya
Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban
Pemerintah menyesalkan dan memastikan akan memberikan penanganan penuh atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
"Saya sudah dapat informasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas tragedi Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," kata Menkopolhukam Mahfud MD kepada wartawan, Minggu (2/10).
-
Apa yang Widodo janjikan untuk Arema FC? Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro berjanji akan membawa tim berjuluk Singo Edan lolos dari jeratan degradasi BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa pendiri dari klub sepak bola Persebaya Surabaya? Persebaya Surabaya dibentuk pada 18 Juni 1927. Klub ini pada awal pembentukannya dinamai dengan SIVB.
-
Kenapa Widodo meminta manajemen Arema FC untuk bertanya kepada para pemain? Setelah memastikan semua pemain setuju, Widodo menerima tawaran menjadi pelatih kepala klub sepak bola kebanggaan warga Malang Raya itu.
-
Siapa yang meminta manajemen Arema FC untuk bertanya kepada para pemain tentang kesediaan mereka dilatih oleh Widodo? Mengutip Liputan6.com, sebelum memutuskan menerima tawaran manajemen Arema FC, Widodo punya permintaan khusus yang harus dipenuhi. Ia meminta tim manajemen untuk bertanya kepada para pemain Arema FC, apakah mereka bersedia dilatih oleh Widodo.
-
Siapa yang mengalahkan Arsenal di Surabaya? Namun, siang itu 16 Juni 1983, Arsenal dijadwalkan bertanding dengan NIAC Mitra di Surabaya pukul 14.00 WIB. Sampai pluit panjang ditiup, Arsenal tidak menembus gol sama sekali hingga dikalahkan NIAC Mitra 2-0.
-
Di mana pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya berlangsung? Pertandingan itu diadakan di Stadion Manahan Solo pada Sabtu (24/6).
Mahfud menyampaikan belasungkawa terhadap seluruh keluarga korban. Dia pun meminta semua pihak dapat bersabar dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan petugas di lapangan.
"Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," jelas dia.
Bupati Malang, Sanusi mengungkapkan, pihaknya bakal menanggung biaya pengobatan ratusan suporter Arema atau Aremania yang saat ini dirawat di rumah sakit.
Sanusi mengimbau kepada pihak rumah sakit yang tengah merawat korban, agar langsung melakukan penanganan intensif tanpa menghiraukan segala biaya.
"Biaya perawatan korban nanti akan ditanggung oleh Kabupaten Malang, jadi saya mengimbau seluruh rumah sakit yang merawat korban, agar langsung melakukan perawatan terhadap korban, jangan memikirkan biaya, karena akan ditanggung oleh Kabupaten Malang," ujarnya, Minggu (2/10).
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menambahkan turut berduka cita terhadap para korban dalam peristiwa tersebut, dan berharap kedepan tidak lagi terjadi hal yang serupa.
"Kami siap mengamankan segala kegiatan masyarakat dengan mengedepankan promotif dan preventif," ucapnya.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta sebelumya mengungkapkan, sebanyak 127 orang meninggal dunia, dua di antaranya anggota polri dan 125 suporter, usai laga derby antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober kemarin malam.
"Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit saat proses pertolongan," ujar Irjen Nico.
Selain itu, sebanyak 180 orang masih menjalani perawatan. Irjen Nico menyebut, tercatat ada 13 mobil yang rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri, dan mobil pribadi.
Irjen Nico mengatakan, dari kurang lebih empat ribu penonton yang hadir di stadion, tidak semuanya anarkis dan tidak semuanya kecewa. Hanya sebagian dari mereka yang turun ke lapangan.
"Jadi ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kalau semua tertib aturan maka tidak akan terjadi seperti ini. Karena peristiwa ini ada sebab dan akibat," ujarnya.
"Sekali lagi kami berbela sungkawa dan akan melakukan langkah-langkah dengan stakeholder terkait supaya ini tidak terjadi lagi," imbuh Irjen Nico.
(mdk/tin)