Pemerintah janjikan Rp 100 juta buat desa yang cegah kebakaran hutan
BNPB juga menyiagakan helikopter jika sudah terdeteksi titik api.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta bantuan dan peran serta aktif masyarakat meminimalisir kebakaran hutan. Langkah ini merupakan program penanggulangan kebakaran hutan berbasis pemberdayaan masyarakat desa.
"Masyarakat desa harus dilibatkan secara aktif dalam pencegahan kebakaran hutan. Masyarakat ini sebagai unsur penindak awal dalam setiap kejadian bencana," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei di kantornya, Rabu (2/3).
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
Untuk mendorong keterlibatan masyarakat desa, pemerintah menjanjikan dana yang akan diberikan apabila warga desa berhasil melakukan pencegahan kebakaran hutan. Tidak tanggung-tanggung insentif atau reward yang dijanjikan sebesar Rp 100 juta per desa.
"Intensif daerah yang berhasil cegah kebakaran hutan ini akan diberikan. Pemerintah Daerah kemampuan anggarannya tidak sama. Jadi siap dibantu oleh Pemerintah Pusat juga. Bahkan World Bank akan memberikan USD 12 juta," ucapnya.
Willem menambahkan, pihaknya juga sudah menyiagakan helikopter jika sudah terdeteksi titik api. Sehingga, dapat segera melakukan pemadaman.
"Saya juga memerintahkan untuk bentuk tim supervisi dalam penanggulangan bencana kebakaran ini. Jadi penanganannya ini harus total," kata Willem.
Dia mengatakan, setiap daerah miliki potensi bencana berbeda. BNPB sudah memetakan dan akan konsentrasi di daerah-daerah rawan.
"Modal kita pengalaman masa lalu, jadi sudah harus ada kesiagaan sendiri," tutupnya.
(mdk/noe)