Pemerintah Pastikan Bakal Pantau Kegiatan PTM di Sekolah
Wiku mengatakan sebelum PTM dimulai, pengelola pendidikan harus melakukan simulasi terlebih dahulu. Pada tahapan simulasi, pengelola pendidikan menyampaikan bagaimana proses belajar selama PTM dan protokol kesehatan.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito memastikan pemerintah pusat akan memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. PTM direncanakan mulai diterapkan pada Juli 2021.
"Pemerintah akan terus memantau pelaksanaan pendidikan tatap muka berdasarkan pedoman yang telah disusun," katanya kepada merdeka.com, Senin (14/6).
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan sagu mutiara dianggap matang? Setelah direbus selama sekitar tujuh menit, kompor dimatikan, Diamkan sagu mutiara sejenak, paling lama satu menit. Setelah itu, sagu mutiara telah matang sempurna dan dapat disajikan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Wiku mengatakan sebelum PTM dimulai, pengelola pendidikan harus melakukan simulasi terlebih dahulu. Pada tahapan simulasi, pengelola pendidikan menyampaikan bagaimana proses belajar selama PTM dan protokol kesehatan.
"Pemerintah terus mengimbau pemerintah daerah masing-masing untuk melakukannya secara hati-hati," ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra meminta pemerintah tidak gegabah membuka sekolah tatap muka. Dia mengingatkan, membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di tengah lonjakan kasus Covid-19 sangat berisiko.
"Seharusnya pemerintah tetap bijaksana, jangan sampai gegabah membuka sekolah. Dulu sudah diingatkan, justru pada bulan Juli kasus begitu tinggi. Jadi kalau sekolah sudah dibuka sebenarnya itu sangat berisiko dan hanya mengulangi kesalahan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/6).
Menurut Hermawan, pemerintah sebetulnya belum siap melaksanakan sekolah tatap muka. Terlihat dari tenaga pendidik belum divaksin Covid-19 seluruhnya.
Data Minggu (13/6), baru 22,16 persen tenaga pendidik yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 lengkap dari target 5.000.000 orang. Vaksinasi lengkap yang dimaksud sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis satu dan dua.
"Vaksin untuk semua tenaga pendidik saja belum, apalagi murid. Jadi sangat riskan untuk sekolah-sekolah dibuka secara langsung," ucapnya.
Hermawan menambahkan, di tengah lonjakan kasus Covid-19, sekolah tatap muka belum bisa diterapkan di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Siswa tingkat SD dan SMP masih sulit dikendalikan saat mengikuti pembelajaran tatap muka dalam ruangan.
"Kalau usia SD, SMP itu masih susah diatur. Perilaku anak-anak kan cenderung bermain, berkumpul. Kalau pun memang dibuka paling yang bisa diatur, direkayasa itu perguruan tinggi," ujarnya.
Baca juga:
Pakar Kesehatan: Sangat Berisiko Buka Sekolah Tatap Muka Pada Juli 2021
80 Persen Tenaga Pengajar Sudah Divaksin, Pemkot Medan Siap Mulai Sekolah Tatap Muka
Kasus Covid-19 Naik, Anies Sebut Uji Coba PTM Tetap Berjalan
Kemendikbud Ristek Minta Sekolah Siapkan Pilihan PTM Terbatas dan Daring
DPR Sebut Lima Alasan PTM Terbatas Harus Terlaksana