Pemkab Banyuwangi dan Kemenpar petakan permasalahan desa
Dipercaya sebagai kabupaten yang mendapatkan asistensi atas tata kelola pariwisata khusus ini, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengaku, Pemkab Banyuwangi merasa mendapatkan kehormatan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bersama Kementerian Pariwisata menggelar rapat di Hotel El Royale Banyuwangi, Rabu (19/7). Rapat digelar untuk memetakan permasalahan yang dialami daerah.
Dipercaya sebagai kabupaten yang mendapatkan asistensi atas tata kelola pariwisata khusus ini, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengaku, Pemkab Banyuwangi merasa mendapatkan kehormatan.
"Ini sangat berguna sekali bagi Banyuwangi yang sedang menata destinasi pariwisatanya. Saya berharap, seluruh stakeholders yang hadir tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdiskusi, menimba ilmu banyak-banyak lewat kegiatan ini. Sehingga apa yang didapat bisa diterapkan untuk membangun Banyuwangi," kata Yusuf.
Senada dengan Yusuf, Kusnoto mengatakan, kegiatan ini diadakan Kemenpar untuk memetakan permasalahan yang dialami daerah.
"Jadi kita membaca permasalahan yang ada, kemudian dilakukan pemetaan. Destinasi ini butuh apa saja, jadi penanganannya tepat sasaran," ujar Kusnoto.
Kusnoto pun menjelaskan alasan Banyuwangi masuk ke dalam 10 destinasi unggulan di Indonesia. Sebab, kata Kusnoto, Ijen masih menjadi primadona yang paling dicari para turis mancanegara maupun domestik.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda, memperinci satu per satu destinasi andalan di Banyuwangi yang bernilai jual tinggi. Antara lain Kawah Ijen, Taman Nasional Alas Purwo, Pulau Merah.
"Kami juga telah memikirkan terkait amenitas, pemberdayaan masyarakat dan pola pemasaran yang mencakup branding, advertising dan selling di masing-masing destinasi tersebut," tutur Bramuda.