Pemkab OKI minta Teluk Cengal ditetapkan sebagai cagar budaya
Tim BPCB Jambi telah menemukan benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Teluk Cengal. Diyakini, pernah menjadi tempat tinggal bangsawan dan aktivitas-aktivitas kemaritiman dengan ditemukannya perahu-perahu dan artefak-artefak impor dari Cina, India dan Persia.
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, mendesak pemerintah pusat menetapkan kawasan Teluk Cengal sebagai cagar budaya dan pusat penelitian pariwisata nasional maupun internasional. Hal itu setelah dilakukannya investigasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, baru-baru ini.
Kasubag Media dan Komunikasi Publik Setda OKI, Adiyanto mengatakan, pihaknya menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk menindaklanjuti agar ada pelindungan terhadap situs-situs di kawasan tersebut. Mengingat di lokasi itu banyak peninggalan arkeologis yang rusak dan hilang akibat kebakaran hutan dan lahan, penggalian liar, serta digunakannya lahan situs untuk perkebunan monokultur.
"Kami minta Teluk Cengal dijadikan cagar budaya dan pusat penelitian pariwisata, tak hanya nasional tetapi internasional. Pemerintah pusat harus merealisasikannya," ungkap Adiyanto, Rabu (6/9).
Dijelaskannya, dari investigasinya, tim BPCB Jambi telah menemukan benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Teluk Cengal. Diyakini, pernah menjadi tempat tinggal bangsawan dan aktivitas-aktivitas kemaritiman dengan ditemukannya perahu-perahu dan artefak-artefak impor dari Cina, India dan Persia. Pusat permukiman di lokasi tersebut diperkirakan sebagai kawasan bandar pelabuhan masa Sriwijaya yang diperkirakan pada abad 8 sampai 11 Masehi.
"Ini dibuktikan dari penemuan emas, perunggu, gerabah dan keramik oleh warga. Artinya, ada jalur transaksi perdagangan di wilayah ini dahulu kala," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud juga pernah merilis keterangan penggunaan jalur Pantai Timur yang diperoleh dari catatan-catatan Portugis abad ke 16-17 M. Catatan pelaut Portugis itu disebut dengan roteiros (buku-buku pemandu laut) yang berisi tentang catatan mengenai lautan Indonesia, terutama jalur pelayaran Selat Bangka dan pantai Tenggara Sumatera.
"Para pemandu Portugis menggunakan jalur Sumatera yang berlumpur untuk menghindari karang-karang di sepanjang pantai Bangka," kata dia.
Teluk Cengal merupakan muara dari sungai di wilayah timur Kabupaten OKI, antara lain Sungai Riding, Sungai Lebung Hitam, Sungai Lumpur, Sungai Jeruju dan Sungai Pasir.