Pemkot Bogor Upayakan Perpanjang Operasional Rumah Sakit Lapangan
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor saat ini sedang membangun komunikasi dengan BNPB.
Pemerintah Kota Bogor mengupayakan perpanjangan operasional Rumah Sakit Sakit Lapangan (RSL) Kota Bogor yang dibiayai oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan kontraknya akan berakhir pada Minggu, 18 April 2021.
"Saya menginginkan agar operasional RS Lapangan tetap dilanjutkan. Paling tidak untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua, pada bulan Ramadan dan Lebaran," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Selasa (13/4).
-
Kenapa Bima Arya menganggap Depok lebih panas dibandingkan Bogor? Bima sering olahraga lari di Bogor hingga menjelang siang. Namun katanya, cuaca Bogor tidak seterik seperti Depok. “Yang jelas panas bagi orang Bogor. Saya ke sini tadi ya saya terbiasa lari di Kebun Raya sampai jam 10.00 - 11.00 itu masih sejuk, jalan masih nyaman. Begitu ke sini (Depok), walaupun cuma setengah jam kok panas,”
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Siapa yang menjadi korban serangan gerilyawan di Bogor? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Bagaimana respon Aria Bima terhadap peluang Budi Djiwandono maju Pilgub Jakarta? Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada Aria Bima, merespons peluang politikus Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono atau biasa disapa Budi maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bogor saat ini sedang membangun komunikasi dengan BNPB.
"Informasi dari Kepala BNPB menyebutkan, untuk operasional RS Lapangan dananya sudah habis, tapi kemungkinan bisa dikucurkan lagi. Ini tergantung pada hasil review laporan keuangannya," ujarnya.
Karena itu, Inspektorat Kota Bogor saat ini sedang mereview laporan keuangan RS Lapangan Kota Bogor dan hasilnya akan disampaikan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Hasil dari BPKP akan kami sampaikan ke BNPB. Semoga dalam sepekan ke depan ada kejelasannya," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Bima Arya juga menyatakan, mengkhawatirkan munculnya lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua. Pertimbangannya, di satu sisi menghadapi bulan Ramadhan dan libur Lebaran dan di sisi lain distribusi vaksin dari pemerintah pusat masih ada kendala.
"Karena itu, daerah harus mengantisipasinya, termasuk tetap mengoperasionalkan RS Lapangan," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara RS Lapangan Kota Bogor, Armein Sjuhari Rowi, mengatakan, tenaga kesehatan yang bekerja di RS Lapangan kontraknya selesai sampai 18 April 2021.
Menurut Armen, pengelola RS Lapangan menunggu perkembangan dari Pemerintah Kota Bogor, tapi operasional rumah sakit masih berjalan. Namun, tenaga kesehatan yang bekerja akan dikurangi jumlahnya.
Kalau sebelumnya, pada Januari hingga April ada sebanyak 225 orang tenaga kesehatan, maka setelah April kemungkinan hanya 110 orang tenaga kesehatan. "Pengurangan jumlah tenaga kesehatan ini juga disesuaikan dengan penularan COVID-19 yang trennya menurun di Kota Bogor," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara RS Lapangan Kota Bogor, Armein Sjuhari Rowi, mengatakan, tenaga kesehatan yang bekerja di RS Lapangan kontraknya selesai sampai 18 April 2021.
Menurut Armen, pengelola RS Lapangan menunggu perkembangan dari Pemerintah Kota Bogor, tapi operasional rumah sakit masih berjalan. Namun, tenaga kesehatan yang bekerja akan dikurangi jumlahnya.
Kalau sebelumnya, pada Januari hingga April ada sebanyak 225 orang tenaga kesehatan, maka setelah April kemungkinan hanya 110 orang tenaga kesehatan. "Pengurangan jumlah tenaga kesehatan ini juga disesuaikan dengan penularan COVID-19 yang trennya menurun di Kota Bogor," katanya.
RS Lapangan Kota Bogor sejak beroperasi pada 18 April 2021 hingga Minggu (11/4), telah merawat sebanyak 343 pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 280 pasien dinyatakan telah sembuh, 33 pasien dirujuk ke RSUD Kota Bogor untuk perawatan lebih intensif, dan 13 pasien keluar atas permintaan sendiri (APS).
RS Lapangan Kota Bogor, pada Selasa hari ini, merawat delapan pasien yakni dua perempuan dan enam laki-laki. Kedelapan pasien tersebut, lima orang dari Kota Bogor, satu orang dari Kabupaten Bogor, serta dua orang dari luar Bogor.
Baca juga:
RSUD Tongas Probolinggo Kembali Layani Pasien Rawat Inap nonCovid-19
Ruangan Pasien Covid-19 di Sejumlah RS Gresik Mulai Kosong
6 April 2021: Tersedia 7.513 Tempat Tidur Isolasi Covid-19 di Jakarta
Menkes: Indonesia Tidak Perlu Investasi Bangun RS Baru untuk Covid-19
Ketua Satgas Resmikan RS Ir Soekarno di Bangka Belitung untuk Pasien Covid-19
Ketersediaan Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 di DKI: Isolasi 44 % dan ICU 34 %