Pemkot Solo pindahkan puluhan PKL ke selter Sriwedari
Pemkot Solo pindahkan puluhan PKL ke selter Sriwedari . Para pedagang juga diwajibkan membayar retribusi dengan sistem eletronik (e-retribusi). Sedangkan untuk pedagang kuliner, akan dilarang memasak di selter.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera memindahkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning ke selter Sriwedari. Jika tak ada kendala pemindahan PKL yang selama ini menempati jalur lambat dan city walk Jalan Slamet Riyadi tersebut akan dilakukan bulan depan.
Kendati akan memindahkan para PKL, namun Pemkot Solo juga memberikan sejumlah persyaratan. Bahkan Pemkot memberikan ancaman, jika selama dua bulan secara berturut-turut tak ditempati, pedagang akan dicoret dalam daftar penerima selter.
"Ada sanksi tegas yang kami terapkan aturan bagi pedagang. Jika selama dua bulan selter tidak ditempati, PKL langsung dicoret haknya dan digantikan dengan pedagang lain," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo Subagiyo kepada wartawan, Jumat (28/10).
Subagiyo menambahkan, persyaratan itu akan diberlakukan saat pedagang menempati selter Sriwedari. Mereka akan diwajibkan membuat surat pernyataan bermaterai menempati selter berukuran 2,5 x 3 meter. Para pedagang juga diwajibkan membayar retribusi dengan sistem eletronik (e-retribusi). Sedangkan untuk pedagang kuliner, akan dilarang memasak di selter.
"Ada latangan untuk memasak di selter, pedagang hanya boleh menghangatkan makanan saja, tidak boleh memasak di sana," katanya.
Peraturan tersebut, lanjut Subagiyo, diterapkan karena lokasi selter berdekatan dengan kawasan olah raga, parkir dan juga wisata. Hal tersebut dimaksudkan agar pedagang tidak menyepelekan Pemkot.
"Pemkot sudah berusaha membangun selter untuk menampung PKL gerobak kuning. Pembangunan selter sepenuhnya dibiayai Coorporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Bank Tabungan Negara (BTN). Saat ini, pembangunan selter bagi PKL gerobak kuning di belakang stadion Sriwedari telah selesai," terang Subagiyo.
Subagiyo mengatakan jumlah selter yang dibangun ada 60 unit dengan sistem deret tepat di belakang toko buku Sriwedari (busri). Dengan ukuran 2,5x3 meter untuk masing-masing unit selter.
"Pembangunan selter ini sebagai upaya Pemkot memenuhi kebutuhan pedagang. Kami berharap para PKL bisa merasa betah dan tidak perlu kembali lagi ke tempat semula. Selter dilengkapi fasilitas toilet umum, listrik dan air bersih," katanya.