Pemkot Solo terancam kehilangan pendapatan sebesar Rp 5,8 miliar
Pemkot Solo terancam kehilangan pendapatan sebesar Rp 5,8 miliar. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat menambahkan proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Terminal Tirtonadi mendesak dilakukan. Ia khawatir kondisi beton cor lantai atas akan rusak.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengambil alih pengelolaan Terminal Tirtonadi, Solo mulai tahun depan. Dampaknya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berpotensi kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp5,8 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan Pemkot tidak terlalu mempermasalahkan hilangnya potensi PAD tersebut. Bahkan pihaknya juga telah mencoret potensi pendapatan Terminal Tirtonadi dalam capaian target PAD pada APBD Kota Solo 2017.
"Kita tidak mempermasalahkan kehilangan potensi PAD dari terminal. Karena dibandingkan dengan biaya perawatan dan operasional terminal yang harus dikeluarkan dinilai tak berbanding lurus. Tahun ini saja biaya operasional terminal menelan anggaran hingga Rp 8 miliar lebih. Kami berharap pengelolaan terminal tipe A oleh pusat akan lebih maksimal," ujar Budi, Rabu (21/12).
Budi menjelaskan, sejauh ini proses penyerahan personel, pembiayaan, perlengkapan dan dokumen (P3D) ke Pusat sudah berjalan sesuai regulasi terminal Tipe A. ia menambahkan, semua pegawai terminal termasuk aset akan dikelola pusat mulai 1 Januari mendatang. Terkait pembangunan pusat perbelanjaan di Terminal Tirtonadi, sambung Budi, juga ada di tangan pusat.
"Sesuai perencanaan, pembangunan pusat perbelanjaan berlokasi di terminal bagian tengah. Pembangunannya akan melibatkan investor, meskipun status aset tanah dan bangunannya milik Kemenhub," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat menambahkan proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Terminal Tirtonadi mendesak dilakukan. Ia khawatir kondisi beton cor lantai atas akan rusak.
"Sesuai konsep awal lantai atas terminal akan dibangun sebagai pusat perbelanjaan. Sehingga nantinya penumpang terminal maupun pengantar datang dan parkir di lantai atas, kemudian masuk pusat perbelanjaan baru turun ke terminal," pungkasnya.