Pemohon paspor protes praktik kotor permainan nomor antrean
Mereka heran tak dipanggil seharian setelah antre. Padahal yang nomornya lebih besar sudah lebih dulu dipanggil.
Sejumlah pemohon pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memprotes praktik permainan nomor antrean pegawai kantor tersebut.
Protes yang disampaikan sejumlah pemohon pembuatan paspor itu terjadi karena petugas yang melakukan pemotretan diduga berbuat curang dengan cara memainkan nomor antrean.
Sejumlah pemohon pembuatan paspor marah-marah di dalam Kantor Imigrasi itu, karena setelah antre sejak pagi hingga siang tidak juga dipanggil untuk pemotretan. Sedangkan pemohon yang nomor antreannya lebih besar dari mereka langsung dipanggil oleh petugas.
Salah seorang pemohon pembuatan paspor, Harun Maulana, mengatakan, saat itu dirinya sudah antre cukup lama. Karena curiga, diam-diam diperhatikannya proses pemanggilan pemohon pembuatan paspor untuk mengikuti sesi pemotretan.
"Ternyata mereka hanya dipanggil namanya saja. Ketika saya tanya orang itu nomornya 138, padahal nomor saya lebih kecil. Makanya saat itu saya dan teman-teman protes," katanya, di Karawang. Demikian dikutip antara, Kamis (28/3).
Aksi protes tersebut dilakukan Harun bersama tiga teman se-kantornya. Setelah disampaikan aksi protes, petugas Kantor Imigrasi itu hanya meminta maaf.
Ia menilai, sistem antre pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Karawang sebenarnya sudah bagus. Tetapi jika ketentuannya diabaikan, tetap saja akan menyiksa pemohon yang jujur.
Pemohon pembuatan paspor lainnya, Sari Cahyono, menduga, permainan antrean yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Karawang tidak hanya dilakukan terhadap dirinya.
"Saat ditanyakan, petugasnya itu isi antrean kosong. Tetapi bagaimana mungkin ada antrean kosong, daftar antrean saja menggunakan barcode," kata dia.
Dia berharap Kantor Imigrasi Karawang memperbaiki kinerjanya. Sebab, jika permainan nomor antrean terus dilakukan, akan merugikan masyarakat pemohon pembuatan paspor.