Pemprov Jabar Alokasikan Anggaran Rp16 T untuk Penanganan Virus Corona
"Anggaran itu terbagi atas Rp3,2 triliun bantuan sosial dan Rp13 triliun untuk program padat karya setelah pandemi berakhir,"
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 triliun untuk penanganan covid-19 di 27 kabupaten dan kota. Anggaran itu digunakan untuk bantuan sosial dan program padat karya.
"Anggaran itu terbagi atas Rp3,2 triliun bantuan sosial dan Rp13 triliun untuk program padat karya setelah pandemi berakhir," kata Gubernur Ridwan Kamil dalam telekonferensi dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dilansir Antara, Jumat (3/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Ridwan menjelaskan bahwa bantuan sosial senilai Rp3,2 triliun tersebut untuk keluarga miskin di Jawa Barat. Dengan perincian setiap kepala keluarga mendapatkan uang tunai Rp150 ribu dan bantuan pangan nontunai senilai Rp350 ribu.
Terkait jumlah KK yang berhak menerima bantuan tersebut, Ridwan mengatakan bahwa saat ini jajarannya masih melakukan pendataan.
"Kami menyiapkan masing-masing Rp500 ribu, minggu depan kami bagikan, yang terbagi sepertiga cash dan dua pertiga sembako. Sembakonya kami beli dari pasar-pasar supaya pedagang tetap hidup. Kalau tidak cukup, baru kami beli dari Bulog," katanya menjelaskan.
Untuk mengantisipasi adanya warga yang merasa kurang mampu dan tidak terdata, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan gelombang kedua dengan cara memverifikasi data warga tersebut.
"Sebagai cadangan, jika masih ada warga yang komplain, saya akan kasih spare 20 persen untuk memastikan pendataan gelombang kedua bagi mereka yang terlewat. Akan tetapi, mereka harus mengajukan argumentasi, saya akan bikin komite yang memberikan approval terhadap gelombang kedua ini," katanya.
Terkait dengan padat karya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa nilai anggaran tersebut telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Provinsi Jawa Barat.
Anggaran senilai Rp13 triliun tersebut akan digunakan untuk membuka lapangan kerja bagi warga Jawa Barat yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan sebagai dampak dari virus corona.
"Jadi, setelah pandemi turun, ya, mudah-mudahan akhir Juni, diprediksi banyak pengangguran. Itu akan kami kerjakan dalam program padat karya senilai Rp13 triliun," ujarnya.
(mdk/ray)