Pemprov Jabar Siapkan Rp1,5 miliar untuk Penanganan Pascabanjir dan Longsor di Bogor
Pemprov Jabar akan menyiapkan anggaran untuk kebutuhan tempat tinggal sementara bagi korban terdampak bencana alam khususnya di wilayah Kecamatan Sukajaya. Saat ini, BPBD Kabupaten Bogor sedang melakukan pendataan terkait kerusakan rumah warga terdampak.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah memberikan dana kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sebesar Rp1,5 miliar. Dana tersebut diperuntukkan untuk penanganan pascabanjir dan longsor melalui APBD.
"Kalau perlu nanti kita bantu lagi. Yang jelas Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi juga sudah kita kasih," ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, usai meninjau lokasi pengungsian di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Rabu (15/1).
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Dimana banjir dan longsor terjadi di Pekalongan? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Dari hasil peninjauannya ke lokasi pengungsian, lanjut UU, masyarakat menginginkan secepatnya mendapat tempat tinggal sementara. Sebab, jika terlalu lama tinggal di tenda pengungsian, masyarakat akan dengan mudah terserang penyakit.
"Selama tinggal 14 hari di tenda, banyak yang sakit terutama anak-anak," kata dia.
Karena itu, Pemprov Jabar akan menyiapkan anggaran untuk kebutuhan tempat tinggal sementara bagi korban terdampak bencana alam khususnya di wilayah Kecamatan Sukajaya. Saat ini, BPBD Kabupaten Bogor sedang melakukan pendataan terkait kerusakan rumah warga terdampak.
"Menurut bupati, tahapan pertama mencari rumah untuk disewa. Setelah itu kebutuhan tanah dan merelokasinya ke tempat baru. Keinginan yang disampaikan bupati dan masyarakat, Insya Allah secepatnya akan ditindaklanjuti provinsi dan kementerian," terang UU.
Sementara itu korban bencana Bogor, Rodiah (55), mengaku sudah 13 hari tinggal di pengungsian lantaran rumahnya terancam longsor. Sejak saat itu, hampir setiap hari warga mengeluhkan beragam penyakit. Mulai sakit kepala, demam, hingga darah tinggi.
"Yang sakit banyak, setiap hari ada. Paling banyak darah tinggi, mungkin tidak biasa tidur di tempat begini," kata janda anak tiga ini yang juga warga Kampung Cikeusal, Desa Pasir Madang, Sukajaya, Bogor.
Rodiah dan warga lainnya yang tinggal di tenda pengungsian berharap pemerintah segera membangun hunian agar bisa hidup lebih aman dan nyaman.
"Ya pengennya di relokasi karena tidak aman. Rumah saya dapurnya sudah ketimpa longsor," ujar Rodiah.
Desa Pasir Madang Bogor merupakan salah satu desa di Kecamatan Sukajaya yang terdampak bencana longsor. Ada sembilan kampung yang terkena bencana alam itu. Wilayah tersebut juga sempat terisolir akibat akses menuju desa itu tertutup longsoran.
Reporter: Achmad Sudarno
Sumber: Liputan6.com