Pemuda Indonesia ini jadi yang pertama taklukkan 7 puncak dunia
Semula banyak orang yang meragukan kemampuan pria dengan satu anak ini.
Badannya tidak besar atau tinggi tetapi siapa sangka mahasiswa pascasarjana dari Universitas Parahyangan ini mampu menaklukkan tujuh puncak dunia. Bersama tiga temannya, Sofyan Arief Fesa atau yang disapa Ian ini menjadi wakil Indonesia pertama yang mencatatkan diri sebagai penakluk tujuh puncak dunia.
Dalam acara Super Mentor, Ian berbagi pengalamannya bediri di atap dunia Carstenz Pyramid (Indonesia), Kilimanjaro (Afrika), Elbrus (Rusia), Vinson Massif (Antartika), Aconcagua (Argentina), Everest (Nepal) dan Denali (Alaska).
Semula banyak orang yang meragukan kemampuan pria dengan satu anak ini. Apalagi secara fisik dia dan teman-temannya kelihatan tidak punya kemampuan mendaki gunung.
"Di Vinson Antartika kami ditanyai ngapain orang tropis main di sini. Enggak semua orang juga bisa masuk benua Antartika karena ada benua juga yang diisolasi jadi semua yang kita makan dan kita buang itu harus dibawa kembali," cerita Ian di Ballroom Teater Jakarta, Jumat malam (25/4).
Bak di film-film Hollywood, dia bersama teman-temannya juga nyaris kehilangan nyawa akibat sulitnya jalur pendakian mereka.
"Di Gunung Everest ada badai besar dan saya tersapu longsor salju dengan ketinggian 3.000 m. Itu luck saya bisa hidup. Saat itu tidak ada tempat bersembunyi saya pasrah saja, ketika saya buka mata ternyata saya hidup. Dengan peralatan yang saya punya saya berusaha untuk bertahan hidup," kenang dia.
Yang membanggakan, empat pemuda ini berhasil membuka rute baru di Gunung Elbrus. Penemuan ini mendapat penghargaan dari Rescuer Elbrus atau polisi gunung di Elbrus.
"Kita start itu dengan orang Rusia tapi karena sama-sama enggak ngerti bahasanya jadi kita pisah saja akhirnya kita sendiri saja ke sana dan membuat jalur hiking Indonesia Route," ucapnya bangga.
Baginya suatu kebanggaan besar bisa mengibarkan merah putih di tujuh puncak dunia. Pesannya hanya satu "Langkah pertama sangat berarti untuk kesuksesan kita."