Penanganan Covid-19 di Manado, Terapi Oksigen Hiperbarik Bantu Penyembuhan Pasien
Dokter Spesialis Dalam Christian Kawengian menuturkan berdasarkan studi kasus yang dilakukan, terapi oksigen hiperbarik pada pasien Covid-19 di antaranya mampu menurunkan jumlah virus.
Terapi Oksigen Hiperbarik mampu membantu penyembuhan bagi pasien yang terpapar Covid-19. Dokter Mendy Habitie Oley SpBP-RE (k) dari Siloam Hospitals Manado menjabarkan, bahwa prinsip terapi pengobatan ini adalah memperbaiki jaringan yang rusak.
"Prinsip terapi pengobatan adalah membantu kinerja organ tubuh guna memperbaiki jaringan yang rusak dengan meningkatkan kapasitas aliran oksigen murni ke jaringan tubuh," kata Mendy saat edukasi webinar kesehatan di Kota Manado, Selasa kemarin.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Mendy menjelaskan, dalam pengembangan fungsi lainnya, terapi oksigen hiperbarik ini mampu membantu penyembuhan bagi pasien infeksi, kronis, diabetes, luka terbakar, penyakit pendengaran dan lainnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Dalam Christian Kawengian menuturkan berdasarkan studi kasus yang dilakukan, terapi oksigen hiperbarik pada pasien Covid-19 di antaranya mampu menurunkan jumlah virus akibat ROS.
Kasus Covid-19 yang ditransmisi atau penularannya terutama melalui droplet respirasi, gejalanya dapat dibedakan menjadi lima. Pertama tanpa gejala, kedua ringan atau tanpa bukti pneumonia. Kemudian sedang, tidak ada pneumonia berat. Berat, ada pneumonia berat. Dan kritis.
"Berdasarkan hal tersebut, terapi oksigen hiperbarik salah satu cara atau bagian farmakologis, yaitu pemberian Instalasi oksigen dengan konsentrasi 100 persen pada tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut," sambut Christian Kawengian sebagai narasumber kedua dalam edukasi webinar yang diikuti 300 peserta dari berbagai profesi.
Selain menurunnya jumlah virus, terapi oksigen hiperbarik pada pasien terpapar Covid-19 juga mampu meningkatkan oksigenasi jaringan, anti inflamasi, modulasi stem cell, dan efek anti platelet atau anti trombotik.
"Sementara selama terapi tersebut yang dipantau adalah EKG, Okumetriz, temperatur, tekanan darah, POZ, tekanan Cuff ETT dan tentunya AED dan paddle atau efek terbakar," tuturnya.
(mdk/cob)