Pencarian Nelayan Korban Tabrakan Kapal di Langkat Terhalang Cuaca Buruk
Perahu yang digunakan untuk mencari ikan kembung itu karam. Dua nelayan selamat, namun seorang lainnya atas nama Aspan (40) ditemukan meninggal dunia. Sementara Johan hilang.
Proses pencarian terhadap seorang korban hilang dalam tabrakan kapal dengan perahu nelayan di perairan Langkat, Sumut, akhirnya dihentikan karena cuaca buruk. Keluarga telah ikhlas jasad korban belum ditemukan.
Nelayan yang hilang yakni Johan (25), warga Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat. Sebelumnya, perahu bermotor yang ditumpangi bersama tiga rekannya ditabrak kapal motor pukat teri di perairan 6 mil arah utara dari bibir pantai Desa Bubun, Rabu (4/11) sekitar pukul 22.00 Wib.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Mengapa orang selingkuh? Penyebab selingkuh paling umum yang sering terjadi antara lain adalah kurangnya komunikasi, kurangnya intensitas hubungan intim, ketidakpuasan pasangan, kehidupan seks yang monoton, keinginan untuk balas dendam, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, masalah dengan komitmen, dan jatuh cinta pada orang lain.
-
Apa itu pelangi? Pelangi merupakan sebuah fenomena alam yang terlihat begitu indah dan ajaib. Dengan dicirikan memiliki tujuh warna yang berbeda, pelangi mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Perahu yang digunakan untuk mencari ikan kembung itu karam. Dua nelayan selamat, namun seorang lainnya atas nama Aspan (40) ditemukan meninggal dunia. Sementara Johan hilang.
Tim SAR gabungan sudah melakukan upaya pencarian di lokasi selama lima hari. Pencarian yang menggunakan perahu LCR Basarnas dan kapal nelayan dibagi menjadi 4 tim. Mereka menyebar ke beberapa lokasi yang sudah ditetapkan berdasarkan Rencana Operasi SAR.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, memasuki hari ketiga hingga kelima pencarian cuaca mulai tidak bersahabat. "Embusan angin cukup kuat dan gelombang air laut mulai tinggi, kendala ini yang menyulitkan tim di lapangan. Bahkan di hari keempat dan kelima jarak pandang di laut tidak bisa jauh, karena gelap," ucap Danru Basarnas Medan, Jiko Purba.
Namun, korban juga belum ditemukan. Tim SAR gabungan yang terlibat melakukan koordinasi dengan keluarga korban, pemerintah kecamatan, dan aparat desa. Selasa (10/11).
"Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama, maka pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban dan setuju agar operasi SAR dinyatakan ditutup selanjutnya dilakukan pemantauan. Bila ada warga atau nelayan yg melihat tanda-tanda korban, maka Basarnas Medan siap untuk melaksanakan operasi SAR kembali," ucap Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus.
Baca juga:
Sempat Terpisah dari Orang Tua, Begini Nasib Bocah di Medan yang Ditolong Warga
Seorang Kontraktor Dilaporkan Keluarga Hilang Sepekan
Dua Minggu Belum Ditemukan, Polisi Ambil Langkah Ini untuk Cari Anak Hilang di Sumut
Posko Pencarian 3 Anak Hilang di Sumut Ditutup Meski Belum Ditemukan, Ini Alasannya
Ditinggal Teman Kejar Layangan, Bocah 10 Tahun Hilang di Sungai Kampung Pulo
Fakta Terbaru Tiga Anak Hilang di Sumut, Titik Pencarian Capai Radius 250 Hektare