Pencarian Sriwijaya Air Dilanjutkan, Penyelam Fokus di Area Penemuan Jenazah dan FDR
Untuk penyelaman dilakukan di sekitar area penemuan jenazah, perekam data penerbangan (FDR) dan serpihan pesawat (debris).
Operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Potianak pada hari keenam fokus pada 13 sektor di perairan Kepulauan Seribu.
Dikutip ANTARA, di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Kamis (14/1) pagi dari papan informasi menyebutkan area pencarian terdiri atas, udara tiga sektor, permukaan enam sektor dan bawah permukaan empat sektor.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Adapun rencana pencarian unit SAR udara (SAR rescue unit/SRU) melaksanakan pencarian sesuai area yang sudah ditentukan. Selanjutnya SRU laut melaksanakan pencarian di atas permukaan air menggunakan "Side Scan Sonar, MBES, Ping Location dan robot ROV.
Untuk penyelaman dilakukan di sekitar area penemuan jenazah, perekam data penerbangan (FDR) dan serpihan pesawat (debris).
Sementara itu, perkembangan terakhir operasi SAR hari kelima, Rabu (13/1) hingga pukul 18.50 WIB, proses pencarian dihentikan karena terhambat dengan cuaca. Kondisi gelombang saat itu 1-1,5 meter dan kecepatan angin 15-25 knot per detik.
Adapun hasil hari kelima yakni SRU laut yang melakukan pencarian di permukaan dan penyelaman menemukan di antaranya, jenazah berupa bagian tubuh sebanyak dua kantong, serpihan kecil badan pesawat lima kantong dan potongan besar badan pesawat sebanyak dua kantong. Jadi, total penemuan sampai dengan pukul 18.50 WIB yakni 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh, 31 kantong berisi serpihan pesawat dan 28 potongan besar pesawat.
Flight data recorder (FDR) sebanyak satu unit telah ditemukan pada 12 Januari 2021 pukul 14.00 WIB. SRU laut dengan pencarian di bawah permukaan air menggunakan Side Scan Sonar, Multlbeam Echo Sounder (MBES), ping locator dan ROV.
Jumlah personel Tim SAR gabungan sebanyak 4.132 orang, terdiri atas Basarnas 795 orang dan potensi SAR 3.337 orang.
Operasi SAR melibatkan kapal 54 unit, perahu karet berkemudi (rigid inflatable boat/RIB) 18 unit, pesawat udara 13 unit, ambulans sebanyak 30 unit disiagakan.
Untuk temuan jenazah, serpihan dan bagian pesawat diserahkan ke DVI dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses lebih lanjut.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut (nautical mile/nm) di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga:
Bantu Tim SAR Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air, Baguna PDIP Dirikan Dapur Umum
Hingga Rabu, Tim SAR Gabungan Evakuasi 141 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air
VIDEO: Misi Kemanusiaan Sriwijaya Air SJ-182
Duka Keluarga Urus Pengambilan Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182
Basarnas: Cuaca Kurang Bersahabat, Pencarian Sriwijaya Air Tak Segencar Kemarin
Total 6 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi Diberi Santunan oleh Jasa Raharja