Penculik Bocah SD di Siak Minta Tebusan Rp 100 Juta
Polisi berhasil menangkap DN (37), pelaku penculikan bocah Sekolah Dasar berusia 8 tahun di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau. Sebelum korban berhasil meloloskan diri dari ikatan dan sekapan, pelaku meminta tebusan uang Rp 100 juta kepada orang tua korban, Jaenal.
Polisi berhasil menangkap DN (37), pelaku penculikan bocah Sekolah Dasar berusia 8 tahun di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau. Sebelum korban berhasil meloloskan diri dari ikatan dan sekapan, pelaku meminta tebusan uang Rp 100 juta kepada orang tua korban, Jaenal.
Kapolres Siak AKBP Ahmad David mengatakan, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini nekat menculik korban karena tidak diberi pekerjaan oleh orang tua korban.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa saja cara untuk melatih kesabaran anak? Berikan anak kesempatan untuk berlatih bersabar dalam berbagai situasi. Misalnya, saat menunggu giliran atau saat bermain dengan teman. Dengan memberikan kesempatan ini, anak akan belajar untuk mengendalikan emosi dan menunggu dengan sabar.
-
Siapa yang bertugas untuk memberikan contoh dan edukasi kepada anak? Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya, maka orang tua terutama ayah patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis
-
Di mana anak-anak pengupas kerang bekerja? Dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu per hari, para buruh pengupas kerang hijau di Muara Angke harus bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
-
Siapa yang bisa membantu anak agar betah di pesantren? Berikut kumpulan doa ampuh agar anak betah di pondok pesantren, dilansir dari laman Dream:
"Pelaku meminta uang tebusan Rp 100 juta lewat SMS, dan mengancam orang tua korban agar tidak melapor ke polisi," ujar David kepada merdeka.com, Kamis (28/3).
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/3) sekitar pukul 23.17 Wib. Tiba-tiba ibu korban menerima pesan singkat di ponselnya. Isi pesan itu bernada ancaman agar tak melapor polisi dan ibu korban diminta sediakan uang dan dibawa ke Danau Cincin sendirian.
"Pelaku juga mengirim SMS melarang orang tua korban, jangan ada yang ngawal karena anaknya sedang bersama pelaku. SMS kedua yang masuk ke handphone ibu korban bunyinya Rp 100 juta," kata David.
Kemudian orang tua korban melaporkan apa yang dialaminya ke Unit Reskrim Polsek Bungaraya. Lalu anggota Polsek berkoordinasi dengan Polres Siak untuk menyusun strategi penangkapan terhadap pelaku.
"Kita dapat informasi, korban dilarikan ke arah ke Sungai Mandau. Namun akhirnya, korban pada pukul 01.30 Wib berhasil melepaskan ikatan tali di tangannya lalu kabur saat pelaku ke kamar mandi," kata David.
Setelah keluar dari tempat penculikan itu, korban meminta perlindungan kepada warga setempat. Salah satu warga membawa korban ke rumahnya, dan pagi harinya barulah korban dipulangkan ke rumahnya.
"Pelaku berusaha kabur ke arah Perawang. Namun dari ciri-ciri yang diperoleh polisi akhirnya DN diamankan pada pukul 10.00 Wib, di Jalan Sungai Naga, Desa Pinang Sebatang Barat," jelas David.
Saat diinterogasi polisi, pelaku mengakui perbuatannya menculik anak tersebut. Motifnya, pelaku mengaku dendam dengan orangtua korban karena tidak diberikan pekerjaan.
Baca juga:
Diculik Pria Berjaket Hitam, Bocah SD Kabur saat Pelaku Buang Air Kecil
Bocah SD di Bone Diculik Usai Pulang Sekolah
Minta Tebusan Rp 300 Juta, Pelaku Habisi dan Kubur Balita Setengah Badan
Kasus Penculikan Bayi di Makassar Ternyata Rekayasa, Libatkan Istri Polisi
Ditinggal Sendiri di Rumah, Anak Polisi Hilang Diduga Diculik Orang
Sakit Hati Ditinggal Pacar Merantau, Sipri Culik Bocah 6 Tahun