Pendatang dari India Ngaku Bayar Rp6,5 Juta agar Tak Dikarantina
Namun, Yusri menegaskan baik S dan W bukanlah pegawai Bandara Soekarno-Hatta.
Polda Metro Jaya membongkar adanya kongkalikong sebagai upaya pendatang dari India tak dikarantina saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Agar lolos karantina, duit sebesar Rp6,5 juta pun dirogoh.
Pemerintah sendiri saat ini tengah melakukan pengetatan bagi pendatang dari India karena negara tersebut tengah mengalami lonjakan kasus aktif Covid-19.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Apa itu karmin? Karmin adalah bahan pewarna merah tua yang dihasilkan dari serangga dari keluarga Coccidae.
-
Kapan Harta Karun Villena ditemukan? Harta karun ini ditemukan lebih dari 60 tahun lalu di Spanyol.
-
Siapa Kartini Hermanus? Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Ayu Kartini Hermanus merupakan sosok yang patut diperhitungkan dalam sejarah militer Indonesia. Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan 3 orang ditangkap, yakni S, W dan JD. JD merupakan pendatang dari India.
"Pengakuan sementara, JD membayar Rp 6,5 juta kepada S untuk melancarkan perjalanan kembali ke Indonesia. Yusri belum berbicara lebih detail mengenai latar belakang dari S dan RW," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (26/4).
Namun, Yusri menegaskan baik S dan W bukanlah pegawai Bandara Soekarno-Hatta.
"Bukan oknum dia makanya ini masih kita dalami. Kalau pengakuan dia kepada JD dia (S dan RW) adalah pegawai Bandara. Ngakunya doang," ujar dia.
Yusri mengatakan, persoalan ini akan dibuka secara gamblang besok. Yang jelas, mereka telah meloloskan orang tanpa melalui karantina.
"Masih didalami ini. Besok kita sampaikan secara jelas. Apakah ada pelaku lain? Ini masih kita dalami," ujar dia.
Reporter: Nanda Perdana
Sumber : Liputan6.com