Penderita DBD di Kaltim Merangkak Naik, RSUD AW Syachranie Rawat 159 Pasien
Arysia menerangkan, angka pasien sebanyak itu, tidak hanya berasal dari Samarinda. Melainkan juga dari sejumlah daerah lainnya di Kalimantan Timur, yang dirujuk ke RSUD AW Syachranie.
Pasien penderita demam berdarah dengue (DBD), di sejumlah wilayah di Kalimantan Timur, terus merangkak naik. Lebih dari 150 pasien, dirawat di RSUD Abdul Wahab Syachranie, di Samarinda.
DBD merupakan penyakit menular, yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang membawa virus Dengue. Sejumlah gejala DBD antara lain seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan nyeri pada bola mata.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
Pendataan pasien yang dilakukan RSUD AW Syachranie, sebagai rumah sakit milik Pemprov Kaltim dan juga rujukan utama di Kaltim menunjukkan, hingga Kamis (7/2), ada 159 pasien DBD, yang dirawat di sejumlah ruangan.
Apabila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya sebelum Kamis (7/2), memang pasien penderita pasien DBD, menunjukkan angka peningkatan penderita.
"Rinciannya, ada 92 pasien dewasa dan 67 anak-anak. Iya, sepertinya ada tren peningkatan (jumlah pasien)," kata Humas RSUD AW Syachranie, dr Arysia Andhina, kepada merdeka.com, Minggu (10/2).
Arysia menerangkan, angka pasien sebanyak itu, tidak hanya berasal dari Samarinda. Melainkan juga dari sejumlah daerah lainnya di Kalimantan Timur, yang dirujuk ke RSUD AW Syachranie.
"Yang dirawat, dominan pasien dari luar Samarinda. Seperti dari Sangatta (kabupaten Kutai Timur), Muara Badak (kabupaten Kutai Kartanegara) dan juga dari Berau," ujar Arysia.
Arysia memastikan, meski angka pasien DBD mencapai lebih dari 150 pasien, kapasitas tempat tidur pasien di ruang perawatan di RSUD AW Syachranie, masih mencukupi untuk menangani pasien DBD lainnya.
"Iya, kapasitas tempat tidur pasien masih mencukupi. Untuk perkembangan jumlah pasien DBD, kami akan perbaharui secepatnya," demikian Arysia.
Baca juga:
187 Warga Kaltim Terjangkit DBD, 125 Pasien Anak-Anak, 62 Orang Dewasa
Gunakan Obat Nyamuk Semprot Tak Efektif untuk Basmi Nyamuk Demam Berdarah Dengue
Begini Cara Kenali Gejala Demam Berdarah pada Bayi
Minum Sedikit Disertai Demam Bisa Jadi Indikator Anak Mengalami DBD
Satu Warga Bekasi Meninggal Akibat DBD
Nyamuk Demam Berdarah Paling Rentan Serang Anak-Anak pada Hari Senin