Pendidikan Aceh bobrok, mahasiswa minta Kadispend Aceh mundur
Mahasiawa menilai, penyelenggaraan pendidikan di Aceh di tengah-tengah anggaran yang melimpah belum bisa maksimal.
Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Peduli Pendidikan Aceh (GMPA), Universitas Syiah Kuala mendatangi kantor Dinas Pendidikan Aceh menggelar aksi, Selasa (3/6). Pada aksi tersebut, mahasiswa meminta Dinas Pendidikan harus bertanggung jawab terhadap bobroknya pendidikan tahun anggaran 2014 ini dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispend) Aceh agar mundur dari jabatannya.
Mahasiawa menilai, penyelenggaraan pendidikan di Aceh di tengah-tengah anggaran yang melimpah belum bisa maksimal dilaksanakan. Sehingga, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) menduduki peringkat terakhir di Indonesia. Padahal UN merupakan tolak ukur kesuksesan pendidikan di Aceh.
"Buruknya pendidikan di Aceh itu tidak terlepas dari ketidakmampuan Dinas Pendidikan dan semua penyelenggara pendidikan di Aceh dalam menjalankan tugasnya, bahkan terkesan lepas tangan dengan kondisi pendidikan sekarang, bahkan angka yang tidak lulus di Aceh mencapai 785 siswa," teriak Koordinator Aksi, Satria Riski pada aksi tersebut.
Peserta aksi, selain berorasi di pelataran parkir kantor Dinas Pendidikan Aceh. Mereka juga membawa poster dan spanduk yang meminta pertanggungjawaban Dinas Pendidikan untuk bertanggungjawab terhadap kondisi pendidikan di Aceh. Bahkan dalam orasinya, Satria meminta Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Adam untuk mundur dari jabatannya.
Satria Riski juga mengatakan, bahwa sebaran guru di daerah terpencil selama ini sangat kurang. Sehingga sangat kontras terjadi perbedaan kualitas sekolah di perkotaan dan pedesaan. "Ini juga terlihat seperti terdapat sejumlah sekolah di Aceh belum mendapatkan fasilitas sekolah yang memadai, ini juga yang menyebabkan pendidikan di Aceh bobrok," tegasnya.
Oleh karena itu, GMPA meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mengaudit seluruh dana yang dikucurkan untuk Dinas Pendidikan. Selain itu, mereka juga meminta untuk mengevaluasi kinerja seluruh jajaran Dinas Pendidikan di Aceh.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas Muhammad Adam di hadapan mahasiswa mengatakan pada dasarnya tingkat kelulusan di Aceh meningkat dari tahun lalu. pada tahun 2013 tingkat kelulusan mencapai 97,39 persen meningkat pada tahun 2014 tingkat kelulusan 99 persen.
"Meskipun kalau tingkat nasional kita memang terendah, tetapi dibandingkan tahun lalu tingkat kelulusan kita meningkat," tegas Anas Muhammad Adam di depan mahasiswa.
Rencananya pada tahun ini, lanjutnya, untuk meningkatkan kualitas guru di Aceh akan ada 22 ribu guru akan dilatih untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, katanya, peringkat Uji Kompetisi Guru (UKG) tingkat nasional Aceh berada di peringkat 28.