Peneliti Kritisi Jarak Terlalu Dekat Antara Wisatawan dan Komodo Saat Berfoto
Peneliti Komodo Survival Program, Achmad Ariefiandy Husen, mengatakan biasanya di alam liar komodo akan menghindar jika melihat manusia. Mereka punya naluri untuk pertahanan diri.
Peneliti Komodo Survival Program, Achmad Ariefiandy Husen mengkritisi para wisatawan yang jaraknya terlalu dekat ketika berfoto bersama komodo. Menurutnya, hal tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan manusia dan juga perilaku komodo.
Hal itu diutarakan Achmad saat rapat bersama komisi IV DPR RI, Senin (23/11). Dia menunjukkan foto wisatawan yang mengelilingi komodo di taman nasional komodo Loh Ria dan ada juga wisatawan yang berfoto dengan sangat dekat bersama komodo di daerah Loh Liang.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
-
Dimana saja habitat dari komodo di Indonesia? Mengutip laman komododragon.org, terdapat lima daerah di Indonesia yang menjadi pusat kehidupan komodo. Pulau Komodo, Rinca, Nusa Kode dan Gili Motang merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo.
-
Dimana saja Komodo dapat ditemukan di Indonesia? Komodo hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di lima pulau di Nusa Tenggara Timur: Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, dan sebagian kecil di Pulau Flores.
-
Siapa saja yang liburan ke Pulau Komodo? Potret Naysila Mirdad dan Gisella Liburan ke Pulau Komodo, Seru Pakai Swimsuit hingga Baju Menyelam
"Jadi komodo itu dikelilingi pak dijadiin tontonan, sirkus gitu sekarang yang terjadi, terus ketika tidak dibatasi interaksi komodo dan manusia mereka berfoto selfie dan mereka memegang komodo dan ini sangat sangat berbahaya bagi komodo dan wisatawan," kata Achmad saat rapat dengan Komisi IV DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/11).
"Mereka diganggu diterus, deket deket gini kan tidak bagus, tidak nyaman kewaspadaan mereka terhadap manusia menjadi hilang sama sekali," ujarnya.
Menurutnya, biasanya di alam liar komodo akan menghindar jika melihat manusia. Mereka punya naluri untuk pertahanan diri.
"Kalau kita masuk ke hutan ini tidak akan jadi seperti ini, kalau kita di alam liarnya, di lembah lembah lain kita mendekat komodo mereka langsung lari, itu sebuah mekanisme defense karena mereka tahu mungkin aja manusia ini musuhnya mereka," ujarnya.
Achmad khawatir, naluri bertahan komodo akan hilang bila mereka sering terlalu dekat dengan manusia. Terlebih, wisatawan yang berkunjung jaraknya terlalu dekat dengan komodo.
"Kita ada defense mekanisme, ketika mereka sudah terbiasa dengan manusia berinteraksi seperti ini defense tersebut menjadi hilang," tandasnya.
Baca juga:
Pembangunan Infrastruktur Taman Nasional Komodo Harus Sesuai Ekosistem & Budaya Lokal
Peneliti Kritisi Jarak Terlalu Dekat Antara Wisatawan dan Komodo Saat Berfoto
Sekitar 1.000 Komodo Sudah Dipasangi Chip untuk Mempermudah Monitoring
Komodo Berhadapan dengan Komersialisasi Wisata
Pemerintah Pastikan Penataan Pulau Rinca Tak Korbankan Komodo