Peneliti Terorisme Sebut Kelompok JAD Ada yang Beroperasi di Media Sosial
Media sosial menjadi salah satu pilihan kelompok teroris untuk menyebarkan pemikirannya. Salah satunya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) lalu.
Media sosial menjadi salah satu pilihan kelompok teroris untuk menyebarkan pemikirannya. Salah satunya kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) lalu.
Peneliti terorisme Ridlwan Habib menilai polisi harus menangkap provokator yang menyebut teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, adalah rekayasa.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan Masjid Al Anwar Angke dibangun? Masjid kuno Al Anwar tahun ini genap berusia 263 tahun. Banyak kisah menarik di balik keberadaannya yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Saka Tunggal didirikan? Dilansir dari Kebumenkab.go.id, masjid itu didirikan pada tahun 1722 oleh Bupati Kendurenan, putra Adipati Mangkuprojo, seorang Wrongko Dalem Keraton Kartasuro.
-
Bagaimana Masjid Langgar Tinggi dirawat? Kendati sudah tiga kali diperbaiki, namun Assegaf tak mau bentuk aslinya diubah. Ia menginginkan agar bangunan menjadi warisan Islam zaman perdagangan di abad ke-19, sebagai bekal informasi bagi anak cucu.
-
Apa yang menjadi keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan? Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada. Masjid Kedung Menjangan jadi salah satu destinasi religi yang menarik di Kota Cirebon. Rumah ibadah umat Islam ini memiliki tiga identitas budaya yang tampak yakni Cirebon, Tiongkok dan Kudus, Jawa Tengah.
"Pihak yang menyebut bom Makassar rekayasa atau konspirasi harus ditangkap Densus 88 dan diperiksa. Sebab, provokator itu bisa mempengaruhi penyidikan yang sedang berlangsung," ucap Ridlwan seperti dilansir Antara, Rabu (31/3).
Menurut dia, dalam JAD memang ada anggota kelompok teroris yang beroperasi di media sosial. Tujuannya, untuk mengaburkan penyidikan polisi sekaligus membuat masyarakat tidak percaya.
"Karena itu, pihak-pihak yang tidak percaya dan menyebut terorisme adalah rekayasa harus ditangkap dan dicek jangan-jangan dia adalah anggota teroris," kata alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Terkait penangkapan terduga teroris di Bekasi dab ditemukan atribut dan identitas bekas ormas yang sekarang sudah dilarang, Ridlwan menyebut semuanya akan terbuka di pengadilan.
"Data pengadilan memang ada 35 mantan anggota ormas yang sekarang dilarang itu yang menjadi anggota JAD, termasuk Zainul Anshori, mantan pengurus di Lamongan, mereka sudah dipenjara," tutur Ridlwan.
Dia menambahkan, orang-orang itu biasanya tidak puas dengan organisasi lamanya, dan memilih JAD yang secara langsung membolehkan melakukan serangan teror.
"Mereka ingin berjihad dengan kekerasan, dan kelompok JAD menghalalkan itu, karena itu mereka pindah ke JAD," ungkap dia.
Ridlwan menyebut aliran JAD adalah salafi jihadis yang memperbolehkan serangan kepada orang kafir. Latar belakang salafi jihadis memang aliran wahabi.
"Meski begitu, tidak semua pengikut wahabi yang menjadi 'salafi jihadis', ada juga salafi dakwah yang pro-pemerintah," ujar Ridlwan.
Baca juga:
Tangkap 2 Anggota JAD di Jatim, Polisi Dalami Keterkaitan dengan Bomber Makassar
Kapolri Ungkap Pasutri Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Dinikahkan Kelompok JAD
Bomber di Gereja Katedral Makassar Anggota JAD, Pernah Beraksi di Filipina
26 Teroris JAD Sulawesi akan Ditahan di Rutan Teroris di Cikeas
Densus 88 Dalami Struktur JAD di Wilayah Sulsel
1 Narapidana Teroris Jaringan JAD Ikrar Setia NKRI