Penembak Jitu Disiapkan Saat Natal dan Tahun Baru di Sumsel
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengungkapkan upaya tersebut bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang merayakan dua momen itu. Pihaknya tak ingin kecolongan terjadi teror maupun gesekan yang justru merugikan banyak pihak.
Polda Sumatera Selatan akan menurunkan kekuatan maksimum saat Natal dan Tahun Baru. Tak tanggung-tanggung, penembak jitu juga disiapkan di tempat-tempat tertentu.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengungkapkan upaya tersebut bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang merayakan dua momen itu. Pihaknya tak ingin kecolongan terjadi teror maupun gesekan yang justru merugikan banyak pihak.
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan tepatnya Natal dirayakan? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Kapan doa Natal dibaca? Doa malam Natal menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan umat Kristen kepada Tuhan atas karunia kelahiran-Nya sebagai Juru Selamat dunia.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Penembak jitu disebar di titik-titik tertentu, bisa di bandara, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, atau lainnya," ungkap Supriadi, Selasa (17/12).
Menurut dia, sejauh ini belum diketahui jumlah personil yang bakal diturunkan selama Natal dan Tahun Baru. Dipastikan ada kekuatan tambahan dari TNI yang mempertebal keamanan.
"Ada dari Brimob belum tahu berapa jumlahnya, TNI juga. Kita inginnya kekuatan maksimal," kata dia.
Supriadi menyebut meski Bumi Sriwijaya dikenal sejak lama sebagai daerah toleran. Namun tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang ingin merusak keharmonisan masyarakat dengan berbagai cara.
"Ini perlu dicegah sedini mungkin agar tak ada gejolak apapun di masyarakat. Kami ingin Sumsel tetap aman dan nyaman," pungkasnya.
Baca juga:
Jelang Natal, Polisi Tegaskan Tak Ada Penambahan Petugas di Papua
Jelang Natal, Anggota DPR Minta Operasi Militer di Papua Dihentikan
Polri Prediksi Peningkatan Pemudik Natal dan Tahun Baru ke Arah Sumatera
Siswa SD di Purwokerto Bikin Pohon Natal Unik dari Limbah Plastik
Cerita Pria Muslim di Malang Bernama Slamet Hari Natal