Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari
Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari. Keduanya akan dijadikan PSK di Papua. Selama di indekos, juga dicekoki obat gemuk yang diduga narkoba.
LA (19) dan AS (16) masih dihantui pengalaman pahit yang mungkin tak pernah terlupakan seumur hidup. 17 jam berada di indekos muncikari di Makassar membuatnya terguncang. Bagaimana tidak, keduanya hampir saja menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan Mami Siska dan Mami Cindy.
Kisah pahit dua perempuan asal Pelabuhan Ratu, Sukabumi ini berawal saat AS berkenalan dengan Dadu, preman pasar kawan nongkrong AS. Dadu menawarkan pekerjaan dan memperkenalkannya dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai distributor minuman keras dari Jakarta ke Papua, dipanggilnya Mas Ujang.
Ujang ini kemudian menawarkan pekerjaan sebagai pemandu karaoke di Makassar. AS kemudian mengajak LA. Keduanya sepakat mengadu nasib ke Kota Daeng, Makassar.
Keduanya dijanjikan diberi uang saku masing-masing Rp 2 juta, namun kenyataannya hanya Rp 800 ribu. Rp 1,2 juta sisanya ditarik Ujang untuk dibelikan koper, pakaian dan kosmetik.
"Diizinkan sama ibu karena ngakunya ke ibu mau ke Bogor bekerja sebagai pemandu karaoke," kata AS.
Alasan serupa juga diutarakan LA ke tantenya yang selama ini merawat. Alhasil, AS dan LA berangkat bertiga dengan Ujang ke Jakarta, Rabu (5/10).
Kurang lebih tiga hari mereka di Jakarta bersama Ujang selanjutnya diantar ke bandara untuk terbang ke Makassar, Sabtu (8/10) dini hari.
"Setiba di bandara kami dijemput Mami Siska dan dibawa ke sebuah kos-kosan milik Mami Cindy," timpal LA.
Di indekos ini, Mami Siska menyampaikan kalau lowongan pekerjaan di Makassar sudah penuh sehingga harus dikirim ke Papua. AS panik karena membayangkan akan dibawa ke daerah yang jauh.
"Saya tambah takut karena Mami Siska seperti keceplosan, katanya kalau kalian mau pulang, harus bayar masing-masing Rp 50 juta," tutur AS.
Karena ucapan-ucapan Mami Siska itu, AS mulai menangis dalam kamar lantaran takut dijual untuk jadi pekerja seks komersil. Dia kemudian mengajak LA untuk melarikan diri.
Selain AS menangis, LA juga mengaku dicekoki obat diduga narkoba. "Saya disuruh minum obat berbentuk tablet ukuran cukup besar sama Mami Siska. Disuruh emut saja, tidak boleh dibantu dengan air padahal rasanya sangat pahit. Katanya harus dihabiskan biar bisa gemuk. Tapi ternyata saya di-PHP (pemberi harapan palsu). Kayaknya itu bukan obat gemuk tapi obat yang membuat saya seperti mabuk, mata merah," tutur LA.
LA mengaku tidak tahu apa hubungannya antara 'obat gemuk' itu dengan pekerjaannya nanti sebagai pemandu karaoke. Dia habiskan saja obat itu karena dipaksa.
Di saat hampir putus asa, tiba-tiba ibu AS menelepon. Korban pun menceritakan kejadian sebenarnya. Ibunya minta agar dirinya melarikan diri.
"Karena sudah ketakutan dan merasa terancam, saya pasang status di Facebook. Saya tulis, "orang yang di Makassar, ping dong," tutur AS.
Alhasil, status itu dibaca oleh Mas Ipul yang tergabung dalam grup paguyuban Jawa Barat. Dari situ AS terus berkomunikasi dan dipandu untuk melarikan diri.
LA menambahkan, dia menerima ajakan AS dan berani keputusan untuk kabur melihat AS terus menangis. Keduanya pun sepakat melarikan diri pada Minggu (9/10) sekira pukul 10.00 WITA.
"Kami berdua pamit ke Mami Cindy ke pasar Cidu dekat kos untuk beli sabun pencuci muka dikawal keponakan Mami Cindy. Setiba di Pasar Cidu, kami minta keponakan Mami Cindy itu yang masuk untuk beli sabun pencuci muka dan kami menunggu di becak motor (bentor). Setelah itu kami pun kabur dengan bentor dipandu sama Mas Ipul melalui ponsel dan BBM. Lalu ke Polsek terdekat, Polsek Wajo dekat pasar mengamankan diri setelah bertemu Mas Ipul tadi di Pasar Ciru," kata LA.
Setelah di Polsek Wajo, kata LA, Mas Ipul ini memutuskan untuk melapor ke Polsek Mamajang karena punya kenalan di sana. Dari Polsek Mamajang inilah, polisi berkomunikasi dengan Dinas Sosial.
"Semalam, (Senin) pukul 08.00 WITA, AS dan LA tiba di kantor diantar polisi. Setelah itu kita inapkan mereka di rumah aman sebelum dipulangkan ke kampungnya," kata Sudirman Ibrahim, Kepala Seksi Tindak Kekerasan dan Pekerja Imigran Dinas Sosial Sulsel.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan jemaah haji Kloter 15 dari Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
Baca juga:
Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar
Saat di indekos muncikari, ABG dicekoki obat gemuk diduga narkoba
Tak mampu bayar rumah sakit, bayi umur 14 hari hampir dijual
Pemerintah tak boleh diam diri, perdagangan manusia memprihatinkan
Negara ASEAN upayakan cegah perdagangan manusia makin merajalela