Pengamat: Berbahaya kalau media ikut puja-puji Jokowi
"Situasinya mirip seperti Pemilu 2004, saat itu SBY yang menjadi media darling," kata Iswandi.
Media massa alami polarisasi pada kelompok yang mendukung dan tidak mendukung pencalonan Jokowi sebagai capres yang diusung PDIP. Demikian hasil riset Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
"Analisis isi terhadap enam media cetak nasional yang kami lakukan menunjukkan adanya polarisasi pemberitaan Jokowi sebagai calon presiden," kata Direktur Eksekutif Media Literacy Circle Iswandi Syahputra, Rabu (2/4).
Polarisasi tersebut, dia menjelaskan, terlihat dari tone (bunyi) pemberitaan setiap media massa yang diteliti. Ada media yang memframing Jokowi sebagai penantang kuat dengan tone pemberitaan Jokowi secara positif.
"Ada juga media yang memframing Jokowi bukan sebagai penantang kuat dengan tone pemberitaan Jokowi secara negatif. Selain itu ada pemberitaan media yang malu-malu, seakan ingin netral padahal cenderung mendukung Jokowi," jelas Doktor kajian media UGM tersebut.
Dalam kasus yang paling mutakhir, Iswandi memberi contoh adanya kabar pesawat pribadi yang digunakan Jokowi dalam kampanye ke sejumlah daerah.
"Coba perhatikan, saat Jokowi naik mobil Esemka hampir semua media meliputnya. Tapi saat Jokowi kabarnya naik pesawat pribadi, walau itu mungkin pesawat sewa tapi harganya jauh lebih mahal dari pesawat komersial biasa, beritanya tidak begitu ramai di media massa," paparnya.
Lebih lanjut Iswandi menyatakan, polarisasi pemberitaan media mulai terasa saat Jokowi menyatakan maju sebagai calon Presiden setelah mendapat mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Tanggal 14 Maret saat Jokowi menyatakan maju sebagai calon Presiden seperti menjadi pluit bagi polarisasi pemberitaan media tersebut."
Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat tersebut menjelaskan, polarisasi media itu hal yang biasa terjadi dalam politik pemberitaan. Dengan catatan media menyajikan fakta dan data objektif, bukan opini yang subjektif.
"Publik juga tidak boleh terlalu lama dalam euforia Jokowi. Sebab sebelum Jokowi maju sebagai capres, tidak ada media bersikap kritis. Situasinya mirip seperti Pemilu 2004, saat itu SBY yang menjadi media darling. Sangat berbahaya jika semua media memuja dan memuji Jokowi," ujarnya.
"Memang harus ada media yang berani bersikap kritis pada Jokowi. Jadi media tidak perlu malu mendukung atau tidak mendukung Jokowi sebagai capres dalam politik pemberitaannya. Polarisasi ini positif untuk publik."
Minggu lalu Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merilis hasil riset analisis isi pemberitaan media cetak nasional terhadap pencalonan Jokowi sebagai Presiden. Penelitian dilakukan pada tanggal 13-22 Maret 2014 atau dua hari sebelum hingga seminggu penetapan Jokowi sebagai capres PDIP.
Isi pemberitaan media cetak nasional yang dianalisis adalah Kompas, Koran Tempo, Republika, Koran Sindo, Media Indonesia dan Jawa Pos. Riset analisis isi media tersebut dimaksudkan untuk menemukan peta pemberitaan media terhadap pencalonan Jokowi sebagai capres.
Baca juga:
Jokowi letakkan baru pertama pembangunan RSUD Pasar Minggu
Tren demo Jokowi pakai tiket
Pasang surut hubungan Mega-Prabowo
Foto salaman Jokowi nunduk depan Priyo heboh di dunia maya
Diserbu tudingan, 4 politisi ini bilang 'aku rapopo'
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.