Pengamat Perkotaan sebut trotoar lebar akan untungkan PKL jika tak tepat lokasi
Yayat melihat, lalu-lintas pejalan kaki di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta adalah menuju perkantoran, halte bus, dan stasiun kereta. Sayangnya, hal itu malah tak tercipta, terjadi miss-koneksi antar sidewalk dan utilitas publik tersebut.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna khawatir besarnya jalur pedestrian atau sidewalk di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta, akan beralihfungsi sebagai lapak Pedagang Kaki Lima (PKL). Menurut Yayat, penyesuaian dilakukan kurang tepat guna, mengingat lalu lintas pejalan kaki yang tak terlalu padat.
"Jadi bukan sekedar ada ruang pejalan kakinya, sekarang ini semua dibuat lebar, ini malah bisa menguntungkan PKL, ojek online (Ojol), kita harus antisiapasi penyimpangan pemanfaatan ruas ruang lebar itu," kritis dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/7/2018).
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Yayat melihat, lalu-lintas pejalan kaki di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta adalah menuju perkantoran, halte bus, dan stasiun kereta. Sayangnya, hal itu malah tak tercipta, terjadi miss-koneksi antar sidewalk dan utilitas publik tersebut.
"Saat orang (yang rata-rata) pekerja kantoran itu turun dan berjalan kaki, mereka harus ada tujuannya, misal ke halte TransJakarta, atau stasiun KRL, tapi yang saya lihat sekarang ruang di sana itu tidak terkoneksi dengsn trotoar yang mengarah ke St. Dukuh Atas," kata dia.
Yayat menjelaskan, kini yang jadi persoalan adalah fungsi dari lebarnya sidewalk itu sendiri. Dia berpendapat, ruang yang besar namun tak tepat guna adalah pemborosan lahan.
"Jadi maksud saya kalau ada fungsi besar di situ, ruangnya digedein, tapi kalau ruang pejalan kakinya sedikit kenapa malah digedein?," heran dia menilai situasi trotoar Jalan Sudirman usai pemugaran.
Polemik di masyarakat terjadi, kala jalur pejalan kaki di Jalan Sudirman, Jakarta dihiasi jalur hijau atau taman petak berumput. Pasalnya jalur hijau tersebut malah dicap sebagai 'pemisah' yang membuat warga pengguna transportasi umum, seperti bus kota, taxi, atau ojek, mengaku kesulitan untuk bisa leluasa naik dan turun seperti biasa.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sempat viral, halte di Sudirman langsung dibuatkan jalur penghubung
Reaksi warga Jakarta saat halte bus di Sudirman terhalang area rumput
Halte bus terhalang rumput ramai dikritik, Sandiaga putar otak cari solusi
Kurangnya perawatan, pot tanaman hias di trotoar Sudirman memprihatinkan
Aktivis Koalisi Pejalan Kaki bertamasya susuri trotoar Ibu Kota
Anies blak-blakan ungkap asal pohon plastik dan tong sampah Jerman
Polemik pohon palsu disebut habiskan anggaran Rp 8,1 M, ini fakta sebenarnya