Pengganti Nadiem Makarim di Gojek Dinilai Pacu Inovasi Perusahaan
Kunci keberhasilan perusahaan adalah kerja sama, di mana ada kompromi demi kelangsungan perusahaan.
Mundurnya Nadiem Makarim sebagai orang nomor satu di Gojek diprediksi tak ganggu performa perusahaan. Seperti diketahui, Nadiem ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kini, posisi Nadiem sebagai Co-CEO di perusahaan startup skala besar itu digantikan Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo. Hal itu dinilai pengamat bisnis dan ekonomi bisa berdampak positif.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kenapa nyamuk di Indonesia berkembang pesat? Banyaknya populasi nyamuk di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Indonesia memiliki iklim tropis yang hangat dan lembap sepanjang tahun, kondisi ini sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk. Air yang tersedia dalam bentuk genangan air, kolam, dan saluran irigasi menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
Rektor Universitas Indonesia terpilih yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Ari Kuncoro, mengamati jika kedua pemimpin baru Gojek itu memiliki kapabilitas masing-masing yang tentunya sudah sesuai dengan kebutuhan pengembangan perusahaan.
"Dua Co-CEO justru bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih maju. Keduanya pastinya dipilih oleh Nadiem karena mereka mumpuni di bidangnya masing-masing, yaitu satunya pakar IT dan satunya mumpuni di bidang akuntansi. Mereka akan bisa lebih bersinergi. Pilihan Nadiem ini adalah tim yang terbaik," kata Ari seperti diberitakan Antara.
Lebih lanjut Ari mengatakan bahwa kunci keberhasilan perusahaan adalah kerja sama, di mana ada kompromi demi kelangsungan perusahaan.
Penunjukkan Co-CEO Kevin dan Andre itu disampaikan manajemen Gojek menyusul keputusan ex-CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim untuk mundur dari jabatan struktural apapun di Gojek dan memilih bergabung dengan tim kabinet baru Presiden Joko Widodo.
"Kami merasa terhormat bahwa salah satu founder kami telah diminta untuk membantu Presiden Joko Widodo, sehingga Nadiem akan dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Nadiem mengundurkan diri dari Gojek setelah sembilan tahun membangun dan membesarkan perusahaan. Pencapaian Nadiem telah menjadi inspirasi bagi setiap orang di Gojek. Dia meninggalkan Gojek ketika masa depan perusahaan ini sangat cerah," terang Kevin dan Andre dalam pernyataan bersama yang dirilis hari ini.
Kevin dan Andre juga meyakinkan bahwa pergantian kepemimpinan di jajaran eksekutif Gojek ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan. Sementara itu, Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan.
Kevin dan Andre sendiri bukan orang baru di jajaran eksekutif Gojek. Sejak membangun perusahaan superapps ini bersama Nadiem, Kevin turut memainkan peran penting, terutama dalam memimpin tim produk dan pemasaran perusahaan. Dengan latar belakang dan pengalaman yang telah teruji, yakni di bidang business intelligence, Kevin terbukti mampu menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan. Dia juga membentuk tim teknologi yang ahli dalam bidang data, engineering, dan produk, dengan fokus meningkatkan user experience di platform Gojek. Sebelum bergabung di Gojek, Kevin telah lebih dulu menimba pengalaman di Zalora Indonesia, Merah Putih Incubator dan Salem Partners.
Sama seperti Kevin, Andre juga memiliki peran vital dalam membangun pondasi yang kuat guna mengakselerasi bisnis Gojek. Kemampuan manajerialnya salah satunya terbukti dengan keberhasilannya menggalang dana lebih dari US$ 4 miliar dari investor-investor kelas kakap, seperti Google, Tencent, KKR dan Warburg Pincus. Andre juga terbukti telah membangun fundamental yang kuat dengan menetapkan strategi bisnis perusahaan yang tepat untuk mendukung keberlanjutan bisnis Gojek jangka panjang. Sebelum bergabung dengan Gojek, Andre merupakan Executive Director di Northstar Group, private equity fund terbesar di Indonesia. Andre juga pernah menjabat Head of Corporate Finance di Delta Dunia Makmur.
"Kami telah memiliki rencana yang matang untuk pertumbuhan Gojek ke depan. Didukung oleh talenta terbaik kelas dunia yang telah bergabung bersama Gojek dalam beberapa tahun terakhir, maka seluruh manajemen Gojek memiliki visi yang sama dalam membangun perusahaan serta kemampuan eksekusi yang handal," imbuh keduanya.
Baca juga:
Jadi Mendikbud, Begini Isi Surat Perpisahan Nadiem Makarim Kepada Karyawan Gojek
Ini Menteri Paling Muda dan Tua di Kabinet Jokowi
Nadiem Makarim Ditunjuk Jadi Mendikbud
Dua Hari Jokowi Mencari Menteri
Pro Kontra Keputusan Nadiem Makarim Terima Tawaran Jadi Menteri