Pengungsi di Palu sempat dimintai KTP buat dapat logistik
"Lalu setelah petugas terbentuk, waktu hari selasa bantuan sudah satu pintu di Korem. Tapi sekarang alhamdulillah bantuan terus bertambah dan lancar didistribusikan."
Ribuan orang mengungsi usai gempa 7,4 SR disusul tsunami menyapu Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Hanya baju yang melekat bisa dibawa karena bencana terjadi begitu mendadak dan cepat, Jumat (28/10) lalu.
Harta benda hasil jerih payah selama ini tertimbun bangunan yang roboh. Pun kartu identitas masing-masing.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Di awal usai bencana menyapu Palu, warga yang mengungsi ke Lapangan Watulemo, depan Kantor Wali Kota Palu sempat dimintai identitas diri berupa KTP atau KK agar bisa mendapatkan bantuan logistik.
"Iya dimintain KTP. Tapi pas awal-awal bencana datang," ujar Ibu Ida (46) kepada merdeka.com di lokasi, Senin (8/10).
Namun, hal sebaliknya diakui Yana, perempuan 52 tahun yang sudah mengungsi di lokasi tersebut sedari awal pascabencana.
"Saya dari awal ngungsi di sini (Lapangan Watulemo) enggak diminyain KTP. Bantuan juga lancar," tuturnya.
Terkait hal itu, anggota Babinsa setempat, Kamarrudin tak menampiknya. Ia mengatakan di awal usai terjadi bencana situasi masih kacau. Pengungsi terpaksa dimintai identitas lantaran bantuan yang masih terbatas.
"Memang (sempat dimintai KTP), tapi pas baru awal-awal bencana. Di awal itu warga diminta datang bersama kepala desa dan Babinsa ke Korem agar bisa dapat bantuan. Tapi itu pas awal-awal," bebernya.
"Lalu setelah petugas terbentuk, waktu hari selasa bantuan sudah satu pintu di Korem. Tapi sekarang alhamdulillah bantuan terus bertambah dan lancar didistribusikan," tambahnya.
Kamarrudin mengatakan bantuan yang ada di Korem berasal dari pemerintah pusat. Sedangkan, pihak swasta yang hendak menyalurkan bantuan bisa melapor dan berkoordinasi kepada Korem untuk diamankan menuju lokasi pengungsian lainnya," jelasnya.
Baca juga:
Sekolah di Palu aktif, siswa boleh berbaju bebas dan belajar cuma 2 jam
Delegasi IMF-Bank Dunia bakal donasi untuk korban gempa Lombok dan Palu
Telkom sebut 80 persen BTS pulih pasca gempa Palu
Sepekan lebih usai gempa dan tsunami, layanan SIM di Sulteng kembali dibuka
Mengamankan harta sisa gempa
Aktivitas jual beli di Palu berangsur normal, lapak dijaga TNI
KPAI usul dibentuk kurikulum sekolah darurat di wilayah terdampak bencana