Penjelasan Eijkman Beda Vaksin Covid-19 Sinovac & Merah Putih
Amin menjelaskan bahwa virus dari China dan dari Indonesia bisa saja memiliki pola mutasi atau struktur virus yang berbeda.
Kepala Lembaga Biologi Eijkman, Prof Amin Soebandrio menjabarkan perbedaan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh Eijkman dengan vaksin Sinovac dari Tiongkok.
"Yang membedakan pasti Sinovac virusnya dari China, kalau merah putih dari Indonesia. Walaupun virusnya di Indonesia asalnya dari China juga. Kan kita dapatnya dari Wuhan juga," ujar Amin yang disiarkan langsung dalam program Ruang Merdeka, Rabu (4/11).
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Amin menjelaskan bahwa virus dari China dan dari Indonesia bisa saja memiliki pola mutasi atau struktur virus yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap kali virus memperbanyak diri, itu akan terjadi mutasi secara acak. Walau tidak selalu mutasi itu menyebabkan perubahan fungsi atau struktur dari virus.
Amin juga mengaku sudah mempelajari virus-virus yang bersirkulasi di Indonesia dan sudah dibandingkan dengan virus corona yang ada di Tiongkok, Amerika, dan negara-negara lain. Hasilnya menunjukkan bahwa virus corona yang ada di Indonesia masih memiliki kekerabatan yang dekat dengan virus corona di Tiongkok jika dibandingkan dengan virus corona di negara-negara barat.
Selain asal virus yang kemudian dikembangkan menjadi vaksin, perbedaan lain dari vaksin Sinovac dengan Vaksin Merah Putih adalah cara pengembangan vaksinnya atau platformnya.
"Platform itu artinya bagaimana kita mengembangkan vaksin. Kalau yang Sinovac itu dia menggunakan virus utuh. Jadi virus hidup (yang) sudah mereka pilih, itu satu galur virus itu ditumbuhkan di dalam sel dengan medium khusus dalam bejana khusus yang kapasitasnya besar, ratusan liter. Itu yang juga memberikan risiko yang tinggi."
"Setelah berhasil dibiakkan kemudian virus itu dimatikan dengan bahan kimia, dengan cara apapun, setelah virusnya diyakini mati seluruhnya tinggal dipisahkan saja dari selnya, dari medianya. Setelah berhasil dimurnikan itu vaksinnya sudah jadi. Sudah siap pakai."
Berbeda dengan Virus Sinovac, Amin menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih tidak menggunakan virus utuh melainkan hanya dua bagian terpenting dari virus yang ada.
"(bagiannya) Yaitu Protein S/ protein spike dan protein N. Jadi hanya sebagian kecil saja yang memang diperlukan untuk proses imunisasi ini. Untuk mendapatkan dua protein itu prosesnya lebih panjang daripada whole virus."
Selain membutuhkan waktu yang panjang dan tidak langsung jadi, tidak semua lab dapat menemukan protein-protein ini. Dibutuhkan teknik khusus hingga akhirnya protein S dan N dapat diproses untuk menjadi vaksin. Setelah itu pun juga dibutuhkan beberapa tahapan lainnya.
Eijkman sendiri diberikan waktu 12 bulan untuk mengembangkan vaksin Merah Putih di laboratorium sejak akhir Maret. Hingga saat ini prosesnya sudah mencapai 55 persen hingga nanti akan diuji pada hewan. Setelah itu barulah melalui uji klinik.
Menurut Amin ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan vaksin Merah Putih ini, yaitu vaksin harus efektif, cepat, aman, dan juga halal.
Reporter Magang: Maria Brigitta Jennifer
Baca juga:
VIDEO: Indonesia Bersiap Vaksinasi Covid 19 pada Desember 2020
PPNI: Tidak Masuk Akal Jika Pemerintah Gegabah Memberikan Vaksin Covid-19
Wagub Yakin Vaksinasi Covid-19 di Banten Bisa Dimulai Desember 2020
Survei Lapor Covid19: 60 Persen Masyarakat Tidak Bersedia Menerima Vaksin Sinovac
Sri Mulyani: Vaksin Tidak akan Terjadi Serentak, Masih Ada Pandemi di 2021
Luhut Panjaitan: Pemberian Vaksin Covid-19 Dimulai Minggu Ketiga Desember