Penjelasan Pemkot Solo Soal Kabar Warga Tolak Pemakaman Jenazah
Penolakan pemakaman jenazah terjadi di Kota Solo. Warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasarkliwon tidak mengizinkan pemakaman jenazah yang berasal dari luar kota di kampung tersebut, Senin (6/4) pagi. Warga khawatir mengkhawatirkan dampak kesehatan.
Penolakan pemakaman jenazah terjadi di Kota Solo. Warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasarkliwon tidak mengizinkan pemakaman jenazah yang berasal dari luar kota di kampung tersebut, Senin (6/4) pagi. Warga khawatir mengkhawatirkan dampak kesehatan.
"Iya benar, kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Saya dapat laporan dari warga ada mobil ambulans yang membawa jenazah berpelat nomor Surabaya," ujar Lurah Sangkrah, Eka Budi Mulyana.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menilai wajar adanya penolakan itu. Apalagi jenazah yang akan dimakamkan bukan warga sekitar. Menurut dia, seharusnya ada koordinasi pemerintah kota sebelum jenazah dibawa ke Solo.
"Saya kira wajar kalau ada penolakan. Kalau jenazah yang akan dimakamkan dari luar kota, seharusnya koordinasi dulu dengan pemerintah," terangnya.
Rudy tidak mempermasalahkan adanya pemakaman warga dengan status Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pemantauan (PDP) ataupun pasien positif COVID-19. Warga Solo dan sekitarnya bisa memanfaatkan pemakaman milik pemerintah.
"Silakan saja kalau ada yang mau memakamkan. Statusnya positif Covid-19 tidak masalah, kan ada prosedurnya. Tapi kalau warga luar Kota Solo ya harus koordinasi dulu," tandasnya.
Kejadian ini bermula dari laporan warga, bahwa ada orang yang meminta izin kepada ketua RT setempat untuk memakamkan jenazah di Sangkrah. Namun sejumlah warga yang mengetahui langsung menolak dengan alasan jenazah bukan warga Kelurahan Sangkrah atau Solo.
Selain khawatir, warga juga curiga, karena semasa hidup almarhum tinggal di Surabaya. Namun tiba-tiba akan dimakamkan di Sangkrah. Warga juga belum mengetahui kondisi jenazah dan petugas karena saat itu mereka masih berada di dalam mobil ambulans.
"Jadi tidak kelihatan apakah mereka pakai APD (alat pelindung diri) atau tidak," tutur Eka Budi.
Namun setelah itu, mobil jenazah segera meninggalkan lokasi. Menurutnya, tidak sempat terjadi keributan dengan warga.
Baca juga:
Wanita Pemudik di Solo Marah-Marah saat Akan Didata Satgas Covid-19
Pemkot Solo Bagikan 40.000 Sembako untuk Warga Terdampak Corona
75 Warga Solo yang Pernah Kontak dengan Pasien Corona Selesai Dikarantina
Wali Kota Solo akan Mengkarantina Pemudik yang Nekat Pulang
9 Kisah Perjuangan Dokter Moewardi, Pahlawan Kesehatan Pembela Kaum Miskin
Perkembangan Kasus Covid-19 Solo, 13 Orang PDP Sembuh