Penjelasan Polri Soal Video Viral Kerumunan Massa Pilkada Wakatobi
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan acara dengan massa yang cukup banyak sambil memakai seragam yang mayoritas berwarna merah. Video tersebut juga memperlihatkan pendukung salah satu calon kepala daerah Wakatobi.
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan acara dengan massa yang cukup banyak sambil memakai seragam yang mayoritas berwarna merah. Video tersebut juga memperlihatkan pendukung salah satu calon kepala daerah Wakatobi.
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, kejadian dalam video tersebut terjadi pada 6 September 2020. Dia mengatakan, acara itu bukan kampanye Pilkada Wakatobi.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Yang baju merah-merah? Itu juga kejadiannya di Wakatobi, antara tanggal 4 apa 6 September pasangan calon, pendaftaran pasangan calon," kata Awi saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (4/10).
"Kejadian saat pendaftaran bakal pasangan calon tanggal 6 September 2020 di Wakatobi, kalau kampanye tanggal 26 September 2020," sambungnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya kegiatan tersebut membuat Kapolri mengeluarkan Maklumat serta menggelar Operasi Yustisi di seluruh wilayah di Indonesia.
"Itu waktu pendaftaran pasangan calon, itulah yang dievaluasi. Sehingga terbitlah PKPU nomor 13 tahun 2020, kemudian Kapolri membuat Maklumat, terus kita membuat Operasi Yustisi ya itu," jelasnya.
Jenderal bintang satu ini menegaskan, kejadian tersebut terjadi sebelum adanya atau dikeluarkannya Maklumat Kapolri.
"Sebelum (Maklumat Kapolri), ini ada orang-orang yang mendeskreditkan begitu loh. Baju merah-merah kan? itu kejadian lama," tegasnya.
(mdk/noe)