Pentingnya Mitigasi Gempa Dalam Pembangunan Infrastruktur di Negara Rawan Bencana
Ahli Geologi Gempa Bumi dan Geotektonik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menilai bahwa becana gempa yang kerap terjadi di Indonesia adalah sebuah kewajaran. Menurut dia, hal itu dikarenakan Indonesia berada dalam cincin api dunia.
Ahli Geologi Gempa Bumi dan Geotektonik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menilai bahwa becana gempa yang kerap terjadi di Indonesia adalah sebuah kewajaran. Menurut dia, hal itu dikarenakan Indonesia berada dalam cincin api dunia.
"Indonesia adalah negeri pada cincin api, lebih tepatnya mahkota. Termasuk paling aktif, jadi suatu kewajaran kalau di Indonesia sering terjadi bencana geologi, seperti gempa, gunung api, gerakan tanah atau juga karena hujan curah yang tinggi karena kita juga negara tropis," kata Danny dalam webinar Prof Talk, bertema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia, disiarkan daring, Senin (27/12).
-
Kapan mitigasi bencana diperlukan? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Mitigasi bencana memainkan peran penting dalam melindungi kehidupan manusia, harta benda, dan lingkungan dari dampak merugikan bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
-
Dimana mitigasi bencana bisa diterapkan? Dengan mengintegrasikan aspek mitigasi dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.
-
Apa tujuan utama dari mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
-
Bagaimana sabut kelapa bisa membantu mengurangi risiko bencana alam? Coco net adalah olahan dari sabut kelapa yang bentuknya menyerupai jarring-jaring. Coco net ini biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya longsor di daerah yang banyak memiliki tebing-tebing atau undak-undakan.
-
Apa saja upaya yang dilakukan dalam mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
Danny menambahkan, hal tidak wajar adalah saat mengetahui fakta tersebut dan tidak berusaha mencari mitigasi bencana yang tepat. Sebab menurut dia, seiring perkembangan populasi, infrastruktur yang juga bertambah maka efek dari bencana juga akan berisiko.
"Tidak wajar kalau tidak memitigasi, karena risiko semakin tinggi dan semakin riskan," ujar Danny.
Danny menyayangkan peneliti sepertinya tidak bertambah lebih banyak dalam 10 tahuh terakhir. Padahal, Indonesia memiliki objek penelitian yang luas untuk membantu memitigasi bencana.
"Peneliti dalam 10 tahun terakhir tidak bertambah lebih banyak, (padahal) ada 150 gunung api di Indonesia, Indonesia juga yang berada di 3 lempeng wilayah lempeng yang bergerak cepat. Lempeng India Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australian. Kemudian juga banyak sesar-sesar yang di Jawa yang (harus) diteliti," kata dia.
Cara Mitigasi Gempa
Danny meminta seluruh infrastruktur di Indonesia, termasuk rumah dan bangunan lainnnya sudah dibangun sesuai dengan SNI rumah tahan gempa. Diketahui, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait antisipasi bahaya gempa, dengan SNI bernomor 1726:2019.
"Sebetulnya bencana gempa tidak ada masalah lagi, walau tidak semua tapi sebagian besar tidak masalah, mulai bangun infrastruktur sesuai SNI yang tahan gempa," kata Danny.
Selain itu, Danny juga membeberkan cara memitigasi bencana gempa, dengan menggambarkan karakter gempa itu sendiri dengan memetakan sebaik-baiknya agar mitigasi berjalan tepat dan benar.
"Gempa adalah gerakan pada sesar yang merupakan proses elastis akumlasi dan pelepasan, karena gerakan ini terus menerus maka gempa adalah sebuah siklus yang berulang dan hal itu dapat dipelajari," jelas Danny.
Danny meyakini, jika siklus gempa ideal, maka gempa bisa diramalkan. Tapi sayangnya, gempa adalah fator alam dan banyaknya faktor mempengaruhinya. Akibatnya, sumber gempa yang berinteraksi dengan hal lain menjadikan gempa susah diketuhui kapan kemunculannya.
"Jadi kalau ada yang bilang akan gempa kapan misal terjadi di tahun baru atau dua hari lagi atau kapan gitu, bisa dipastikan itu pasti hoaks, jangan ditanya lagi itu pasti hoaks! karena belum ada gempa dapat diprediksi dengan tepat kapan hari dan jamnya," tutup Danny.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)