Penuhi Kebutuhan Listrik, Ponpes Wali Barokah LDII di Kediri Bangun PLTS
PLTS tersebut mampu menghasilkan 1 juta watt. Dan saat ini belum dioptimalkan seluruhnya, karena kebutuhan ponpes dengan 5.000 santri tersebut sudah terpenuhi.
Pondok Pesantren Wali Barokah LDII membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhannya. Pondok yang berada di Kelurahan Burengan, Kediri, Jawa Timur, membangun PLTS berskala besar.
"Alhamdulillah dengan bergotong-royong warga LDII, kami bisa mewujudkan pembangunan PLTS berskala besar di Ponpes ini," kata pimpinan Ponpes Walibarokah KH Soenarto saat ditemui sejumlah wartawan pada Kamis (16/5).
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Di mana PLTS Terapung Cirata dibangun? Darmawan memaparkan, PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi. PLTS yang menempati area seluas 200 hektar ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.
-
Bagaimana cara PLTA Kracak menyalurkan listrik? “Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
Soenarto bersyukur terhadap anugerah Allah berupa sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik di pondoknya. Sehingga pesantren yang didirikan tahun 1951 ini mampu melakukan penghematan biaya pengelolaan pondok secara signifikan.
Inovasi ini tidak terlepas dari letak geografis Ponpes Wali Barokah. Sehingga pancaran sinar matahari sangat optimal. Matahari bisa menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang strategis.
"Ke depannya kami memiliki pemikiran menjadikan ponpes ini, sebagai wisata religi dan edukasi teknologi PLTS. Sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT)," tandas Soenarto
PLTS yang dibangun di Ponpes LDII Wali Barokah ini memiliki instalasi berukuran 40x41 meter. Aplikator PLTS di Ponpes Wali Barokah, Horisworo mengungkapkan, besarnya ruang instalasi dengan pertimbangan untuk memberikan manfaat yang lama, maka dana yang terkumpul secara gotong royong warga LDII tersebut digunakan membangun panel surya (Solar Cell) premium grade buatan Kanada.
"Harganya, termasuk peralatan penunjangnya mencapai Rp 10,1 miliar. Tapi potensi umat yang besar ini harus diwujudkan dengan membeli yang premium grade buatan Kanada. Sayang bila hanya beli buatan China yang harganya lebih murah. Tapi yang perlu dipahami mahalnya itu di depan saja. Dengan adanya garansi 25 tahun dari produsennya, jatuhnya malah lebih efisien," terangnya.
PLTS tersebut mampu menghasilkan 1 juta watt. Dan saat ini belum dioptimalkan seluruhnya, karena kebutuhan ponpes dengan 5.000 santri tersebut sudah terpenuhi.
Selain PLTS, Ponpes LDII Wali Barokah juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bio Masa (PLTBM) dengan memanfaatkan sampah harian dari warga sekitar Ponpes yang jumlahnya ribuan orang.
"Dari sampah atau suatu yang dibuang bisa kita manfaatkan menjadi energi. Dengan berbekal pengalaman telah membuat PLTMB di Bandung, saya punya keinginan bisa menghadirkannya di ponpes ini. Potensi dari sampah disini sangat besar, dan bisa makin mengokohkan kemandirian energi ponpes ini," tutup Horisworo.
Baca juga:
Menteri Jonan Minta 6.500 SPBU Pertamina Gunakan Pembangkit Surya
Jonan Targetkan Aturan PLTS Di Atas Bangunan Terbit Bulan Ini
Pembangunan PLTS Terapung Cirata Melambat Terkendala Administrasi
Pemerintah segera terbitkan aturan pembangunan PLTS di atap bangunan
Dari target 175.000, Menteri Jonan baru pasang lampu tenaga surya di 22.820 rumah
TPA Putri Cempo Solo terbakar, pembangunan PLTS jalan terus