Penyelam yang tewas saat cari korban Lion Air sempat dibawa ke RS Koja
Tim SAR Syachrul Anto meninggal dunia usai mencari korban kecelakaan Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Jumat (2/11) kemarin. Saat ini jasad korban sudah disemayamkan di rumah duka, Surabaya.
Tim SAR Syachrul Anto meninggal dunia usai mencari korban kecelakaan Lion Air PK-LQP di perairan Karawang, Jumat (2/11) kemarin. Saat ini jasad korban sudah disemayamkan di rumah duka, Surabaya.
Leader Indonesia Rescue Diver Team, Bayu Wardoyo mengatakan, korban dievakuasi dari laut menggunakan kapal Victory milik Pertamina. Sekitar Pukul 21.30 WIB menuju dermaga JICT 1.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Habis itu langsung dibawa ke RSUD Koja, tapi dinyatakan meninggalnya pukul berapa tepatnya kita nggak ada data. Terus dibawa ke rumah duka di Surabaya," kata Bayu kepada wartawan, Sabtu (3/11).
Bayu tak tahu persis kronologi rekannya itu bisa tewas usai menyelam. Menurut dia, semua sedang diselidiki oleh Basarnas.
"Kita (Indonesia Rescue Diver Team) di bawah koordinasi ke Basarnas, jadi yang ngurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS koja sampai ke kampung halamannya, dimakamin juga pakai cara Basarnas," tutur Bayu.
Sementara itu, Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, penyebab meninggalnya penyelam tersebut karena dekompresi.
"Diduga dekompresi, karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, kan harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Isswarto saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (3/11).
Isswarto mengatakan, harusnya penyelaman berakhir pada Pukul 16.00 WIB, karena kondisi gelap dan cuaca yang kurang bersahabat. Namun, korban masih berada di bawah laut hingga Pukul 16.30 WIB.
"Korban dari sipil, penyelam Basarnas," kata Isswarto.
Baca juga:
Ini penyebab Tim SAR meninggal usai menyelam cari korban Lion Air
Tim SAR kecelakaan Lion Air PK-LQP meninggal dunia saat pencarian korban
Hingga Jumat malam, total 73 kantong jenazah korban Lion Air jatuh ditemukan
Dua jenazah korban Lion Air teridentifikasi diserahkan ke keluarga
Cerita tim penyelam lawan arus kuat bawah laut cari Lion Air JT610
Momen pengangkatan roda Lion Air PK LQP
Bongkar black box Lion Air JT610, KNKT dibantu Amerika dan Singapura