Penyidik KPK cecar Mekeng soal aliran duit e-KTP dan Andi Narogong
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng mengaku tidak kenal dengan tersangka kasus korupsi e-KTP, Andi Agustinus alias Andi Narogong. Hal itu ia sampaikan kepada penyidik KPK saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/7).
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng mengaku tidak kenal dengan tersangka kasus korupsi e-KTP, Andi Agustinus alias Andi Narogong. Hal itu ia sampaikan kepada penyidik KPK saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/7).
Mantan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR tersebut mengaku hanya diperiksa sebentar.
"Tadi saya cuma diperiksa sebentar, setengah jam. Ditanya seputar pertanyaan kenal Andi Narogong atau tidak? Saya enggak kenal," kata Mekeng kepada wartawan.
Ia juga mengaku dipanggil penyidik KPK terkait aliran dana yang disebutkan Jaksa ketika menyebutkan namanya. "Iya (dikonfirmasi)," tutur Mekeng.
Mekeng juga enggan menjelaskan detail perihal aliran dana tersebut. Ia terus berjalan ke arah mobilnya yang telah terparkir lobi Gedung KPK.
Seperti diketahui, Penuntut Umum (JPU) KPK menyebutkan Mekeng menerima kucuran dana proyek e-KTP sebesar 1,4 juta dolar AS yang diberikan oleh Andi Narogong. Dugaan itu dibacakan Jaksa melalui surat dakwaan dua terdakwa e-KTP, Irman dan Sugiharto saat sidang lanjutan pada awal Maret lalu.
Baca juga:
Ketua KPK sebut calon tersangka baru kasus e-KTP dari politikus
Kasus e-KTP, penyidik periksa ketua Pansus KPK Agun Gunandjar
KPK sebut sejumlah pihak telah kembalikan uang kasus e-KTP
KPK sebut Fahri lecehkan pengadilan sebut kasus e-KTP omong kosong
Di kasus e-KTP, Teguh Juwarno & Taufiq Effendi tak datang ke KPK
Politisi PDIP tak kenal Andi Narogong, bantah terima Rp 6 miliar
KPK bakal periksa lagi Yasonna Laoly terkait kasus e-KTP
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Mengapa kolaborasi KPK dan Polri dalam pemberantasan korupsi dianggap penting? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/12).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).