Perahu Terbalik, Nelayan Pencari Kepiting di Asahan Tewas
Seorang nelayan di Asahan, Sumut, ditemukan tewas, Senin (14/9). Dia sempat hilang setelah perahunya terbalik saat mencari kepiting.
Seorang nelayan di Asahan, Sumut, ditemukan tewas, Senin (14/9). Dia sempat hilang setelah perahunya terbalik saat mencari kepiting.
Berdasarkan informasi dihimpun, nelayan yang tewas bernama Guntur Tanjung (45), warga Dusun 4 Desa Bagan Asahan Baru, Tanjung Balai, Asahan. "Korban ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian personel kita langsung mengevakuasi korban dan menyerahkan kepada pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan Toto Mulyono.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa itu Tekwan? Tekwan merupakan salah satu hidangan khas Sumatera Selatan yang menjadi bukti nyata kekayaan kuliner di daerah tersebut. Hidangan ini menggabungkan berbagai rasa dalam satu mangkuk, mulai dari bakso ikan, udang cincang, dan jamur sebagai bahan utamanya. Sementara bahan pelengkapnya adalah mie, tauge, dan irisan daun bawang. Ditambah lagi kuah kaldu ikan-nya secara langsung memperkaya cita rasa tekwan yang nikmat.
-
Apa yang dilakukan para nelayan dalam Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
Guntur dilaporkan berangkat melaut pada Minggu (13/9) sekitar pukul 14.30 Wib. Tujuannya untuk mencari kepiting.
Sekitar pukul 20.00 WIB, nelayan yang melintas di Perairan Silo Laut, Asahan, melihat perahu Guntur sudah terbalik. Walau sudah dicari ke sekitar lokasi, pria itu tidak ditemukan.
Hilangnya Guntur dilaporkan kepada warga dan diteruskan ke personel siaga Pos SAR Tanjung Balai, Asahan. "Setelah mendapat informasi, saya langsung memerintahkan koordinator Pos SAR Tanjung Balai untuk langsung memimpin pergerakan personel guna melaksanakan operasi SAR terhadap korban," tegas Toto.
Tim SAR gabungan dibantu stakeholder dan nelayan langsung berangkat menuju lokasi guna mencari Guntur. Setelah mencari sekitar 3 mil dari lokasi terakhir, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. "Dengan ditemukannya, korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Selanjut tim SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing," tutup Toto.