Peralatan pribadi dipakai bersama-sama, 20 santri terkena hepatitis
Gejala yang dialami para pengidap berupa demam tinggi, muntah-muntah dan kondisi tubuh loyo atau lemas.
Sedikitnya 20 santri dan santriwati Pesantren Al Fakhriyah di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar tertular virus hepatitis. Awalnya hanya beberapa orang saja, kemudian meluas menjadi puluhan orang.
Hal ini diakui oleh Taufiq, salah seorang pengasuh pondok pesantren binaan Yayasan Perguruan Islam Bulurokeng yang berada di Jalan Ir Sutami, Kamis (31/3).
"Keterangan dokter usai pemeriksaan beberapa santri dan santriwati, bahwa anak asuh kami terjangkit gejala hepatitis atau penyakit kuning," tutur Taufiq.
Gejala yang dialami para pengidap berupa demam tinggi, muntah-muntah dan kondisi tubuh loyo atau lemas. Olehnya, kata Taufiq, diputuskan untuk memulangkan satu persatu anak-anak yang terserang gejala itu untuk berobat dan beristirahat.
Disebutkan, santri dan santriwati ini mulai terserang sejak dua pekan lalu. Dan telah dilaporkan ke puskesmas terdekat sejak Sabtu lalu, (26/3).
Kata Taufiq, pesantren yang membina siswa tingkat tsanawiyah dan aliyah tersebut berdiri sejak tahun 2006, sudah tiga kali menghasilkan alumni.
"Yang saya tahu, penyebaran penyakit hepatitis atau penyakit kuning ini dari air liur. Setelah kejadian ini kami telah sampaikan kepada santri untuk mulai menghindari pemakaian bersama peralatan pribadi," tutur Taufiq.