Perbedaan Data Bansos Bikin Menko PMK Bersitegang dengan Gubernur Anies
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pendistribusian bantuan sosial terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat penyebaran virus Corona. Pendistribusian itu dilakukan mulai 9-25 April 2020 untuk masyarakat miskin dan rentan miskin di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pendistribusian bantuan sosial terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat penyebaran virus Corona. Pendistribusian itu dilakukan mulai 9-25 April 2020 untuk masyarakat miskin dan rentan miskin di Jakarta.
"Kita kemarin sih rencana awal kan 1,2 juta (KK), dan yang sudah kita distribusikan 1,163 juta sekian, itu penerima tahap pertama" kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah saat rapat bersama DPRD DKI, Rabu (6/5).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies Baswedan dan AHY bertemu di bandara? Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Kendati begitu, sejumlah menteri menyoroti pelaksanaan pemberian bansos tersebut. Salah satunya yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy, yang mengaku sempat bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat rapat bersama melalui virtual.
Muhadjir menyatakan hal tersebut disebabkan adanya perbedaan data dan komitmen Anies dalam pendistribusian bantuan kepada masyarakat. Sebab dalam data terbaru di DKI penerimaan bantuan mencapai 3,6 juta dan Pemprov akan mengurus bansos untuk 1,1 juta warga.
Sedangkan sisanya 2,5 juta akan menerima bantuan sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos). Untuk pelaksanaan pendistribusian bansos dari Kemensos telah dilakukan sejak 20 April 2020.
"Tetapi di lapangan bahwa Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu sekedar mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi. Kan di lapangan jadi kacau," kata Muhadjir, Rabu (6/5/2020).
Lantas, seperti apakah pelaksanaan pendistribusian bansos di DKI Jakarta?
Distribusi Bansos Pertama 9 April 2020
Gubernur Anies menyatakan pembagian sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin di Jakarta akan dilakukan mulai Kamis (9/4/3/2020). Dia menyebut bantuan tersebut merupakan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Anies menyatakan pendistribusian itu akibat kondisi perekonomian masyarakat yang dianggap menurun akibat virus Corona atau Covid-19.
"Kamis lusa akan mulai memfasilitasi distribusi sembako kepada masyarakat di kawasan-kawasan padat dan masyarakat yang memiliki kebutuhan," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (7/4).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengharapkan bantuan yang ada dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembagian sembako akan dilakukan bersama Forkopimda.
"Pendistribusian dilakukan bersama-sama dari jajaran Pemprov, Polisi, dan TNI dan akan dilakukan dengan memegang prinsip physical distancing sampai ke level RW," ucap Anies.
Sementara itu, isi sembako yang diterima masyarakat yakni terdiri dari lima kilogram dalam satu karung, sarden atau kornet 350 gram sebanyak dua kaleng, dan dua biskuit 300 gram.
Lalu kata dia ada minyak goreng 0,9-1 liter, dua sabun mandi ukuran 190 gram dan dua lembar masker yang dikemas rapi.
Akui Kesalahan Data Penerima Bansos
Anies mengakui adanya kesalahan data dalam pemberian bantuan sosial (bansos) sembako saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dia menyatakan terdapat 1,2 juga warga DKI Jakarta yang menerima bantuan. Karena hal itu dia tidak menampik adanya kekeliruan dalam pendistribusian tersebut.
"Jadi enggak usah ditutupi, itu faktanya, di republik ini kita semua tahu data lengkap by name by address. Tapi, yang penting adalah, begitu ada kekeliruan, koreksi. Dan ini bagian meningkatkan kualitas data," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (22/4).
Kendati begitu dia menyebut data tersebut mulai dikoreksi ketika ditemukan kesalahan di lapangan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan pihaknya memang menggunakan data yang ada terlebih dahulu.
"Daripada di balik cek dulu ke lapangan semua kumpulkan, lalu yang terjadi adalah masyarakat yang membutuhkan bantuan tak kunjung mendapatkan bantuan," ucap Anies Baswedan.
Janjikan Terima Bansos Setiap Pekan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyatakan pemberian bantuan ini akan dilakukan setiap pekan kepada masyarakat.
"Bantuan secara rutin diberikan tiap minggu dalam bentuk kebutuhan pokok. Sehingga masyarakat bisa lewati masa ini tanpa hadapi masalah yang terlalu besar," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2020).
Namun beberapa waktu lalu, pendistribusian bantuan sosial (bansos) selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua di tunda untuk sementara waktu. Langkah ini diambil untuk evaluasi data penerima bansos.
Kepala Divisi Perkulakan, Retail, dan Distribusi Perumda Pasar Jaya Edison Sembiring, sebagai pihak penyalur Bansos mengatakan, penundaan ini masih menunggu data valid yang akan diberikan oleh Dinas Sosial.
"Ini sedang dibahas tingkat Pemprov DKI, kemungkinan ada penambahan jumlah penerima bansos dan juga isi paket," kata Edison di Jakarta, Selasa, 28 April 2020.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah, menyatakan pemutakhiran data, terus dilakukan Pemprov DKI. Salah satunya dengan mendata langsung melalui sumber RW setempat. Hal ini demi menjangkau penyaluran tepat sasaran kepada mereka yang butuh.
"Update data terutama bagi mereka yang layak dan itu sudah dilakukan juga dengan beberapa sumber termasuk formulir dari RW, kemudian nanti data itu sampai tercatat di Kominfo," jelas dia.
Bansos Tahap Kedua Sebelum Lebaran
Anies memastikan warganya yang terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan mendapat bantuan sosial (Bansos) jelang Idul Fitri. Bansos akan diberikan sepuluh atau seminggu sebelum hari raya.
"Dari DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang idul fitri yang nanti proses eksekusinya seminggu atau 10 sebelum lebaran," katanya saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Dia menjelaskan, jumlah penerima Bansos jelang lebaran lebih banyak dibanding distribusi saat PSBB pertama, 9 hingga 24 April. Jumlah penerima Bansos pada tahap pertama berjumlah 1,2 juta kepala keluarga.
Dia mengaku jumlah tersebut tidak sepenuhnya akurat, namun ia memastikan jumlah penerima Bansos tepat sasaran lebih banyak ketimbang sebaliknya.
"Apakah sempurna? Tidak. Ada bahan yang perlu diperbaiki, 1,6 persen sampai ke orang yang tidak berhak, ada yang salah alamat, ada yang mampu, ada yang sudah meninggal tapi itu jadi koreksi," tegasnya.
Reporter: ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)