Peringatan dini Gunung Agung, Polri luncurkan aplikasi 'Help me'
Peringatan dini Gunung Agung, Polri luncurkan aplikasi 'Help me'. Pada aplikasi itu, masyarakat yang telah terdaftar dapat melakukan komunikasi termasuk mendapatkan informasi terkini dari PVMBG dan instansi terkait lainnya.
Mabes Polri luncurkan aplikasi 'Help Me' untuk peringatan dini dalam penanggulangan bencana Gunung Agung. Aplikasi peringatan dini dibuat jika Gunung Agung di Kabupaten Karangasem meletus, diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi untuk meminimalkan korban jiwa.
"Jika ada erupsi, evakuasi akan lebih mudah karena masyarakat cepat tahu. Dalam pola operasi, ada kontijensi," kata Asisten Operasi Mabes Polri Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan, Sabtu (21/10) di Karangasem, Bali.
Peluncuran itu turut dihadiri perwakilan dari Polda Bali, PVMBG, BNPB, Bupati Karangasem, serta masyarakat setempat di gedung UKM Karangasem.
Dalam aplikasi tersebut, kata Jendral Irawan masyarakat harus mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi data pribadi meliputi nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan nomor telepon seluler setelah aplikasi tersebut dipasang pada telepon pintar.
"Saat ini, aplikasi tersebut baru dapat diunduh dan dipasang pada telepon pintar berbasis android," bebernya.
Cara kerja dari aplikasi itu, ketika ada erupsi maka operator di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, akan menekan tombol pada aplikasi khusus itu. Nantinya akan menimbulkan sirine pada seluruh telepon seluler masyarakat yang sudah mengunduh dan mendaftar pada aplikasi tersebut.
Pada aplikasi itu, masyarakat yang telah terdaftar dapat melakukan komunikasi termasuk mendapatkan informasi terkini dari PVMBG dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi upaya Mabes Polri dalam menciptakan inovasi berbasis teknologi untuk membantu masyarakat cepat mendapatkan informasi jika Gunung Agung meletus. Dengan demikian, apabila terjadi erupsi maka diharapkan korban jiwa dapat dimininalkan.
"Kami harap semua masyarakat bisa mewaspadai dini erupsi Gunung Agung sehingga korban dapat diminimalisasi dengan adanya aplikasi ini," ungkapnya.
Hanya saja, selama ini pantauan di sejumlah warga pengungsi pascaditetapkan Gunung Agung di level IV, umumnya warga desa tidak menggenggam handphone. Bahkan terpantau sebagian besar jika memiliki HP, itupun masih model lama.