Peringati Hari Ibu, ribuan warga Muhammadiyah pawai tolak KDRT
"Kami ingin menunjukkan bagaimana mengangkat hak-hak ibu dalam rumah tangga," kata Chotib.

Ribuan warga Muhammadiyah di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, menggelar pawai taaruf menolak aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang semakin marak. Pawai taaruf diadakan dalam rangka memperingati Hari Ibu, Minggu (22/12).
Pawai dilakukan dengan cara berjalan kaki dari SMA Muhammadiyah Delanggu berkeliling kota dan kembali ke tempat semula, dengan menempuh jarak sekitar 3 kilometer. Acara semakin meriah dengan penampilan memukau atraksi drum band dari Madrasah Diniyah Muhammadiyah (MDM) Sentono, Ngawonggo, Ceper.
Beberapa peserta pawai juga membentangkan poster dan spanduk bertuliskan menolak KDRT. Ketua Panitia Acara, Mochamad Chotib, seruan moral stop KDRT diharapkan bisa menekan kasus yang mulai marak dialami kaum ibu dan anak yang menjadi korbannya.
"Pawai ini kami lakukan untuk memperingati hari ibu serta memeriahkan Milad Muhammadiyah yang ke-104. Sebagai anak bangsa kami ingin memberikan apresiasi pada hari ibu. Kami ingin menunjukkan bagaimana mengangkat hak-hak ibu dalam rumah tangga jangan sampai ibu menjadi obyek sasaran," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Delanggu, Rusminah, mengatakan di momentum Hari Ibu ini mengingatkan agar seorang ibu bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Harapannya mereka menjadi anak yang bisa berguna bagi agama, keluarga, bangsa dan negara.
"Tugas ibu itu mendidik anak agar memiliki ahlakul karimah. Kalau itu terwujud pasti akan menjadi keluarga yang terbebas dari KDRT," tuturnya.