Peringati sumpah pemuda, mahasiswa kepung rumah Wapres Boediono
Dalam orasinya para mahasiswa menyerukan kegagalan SBY-Boediono selama memimpin Indonesia.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Front Aksi Mahasiswa Jogja (Fam-J) mengepung rumah wakil Presiden Boediono di komplek dosen UGM Sawitsari, Yogyakarta, Senin (28/10). Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh pada hari ini.
Massa aksi yang berjumlah sekitar 50 orang berkumpul di depan rumah Budiono sejak siang sembari melakukan orasi dan spanduk bertuliskan 'Pemuda Mengutuk SBY-Boediono'. Dalam orasinya para mahasiswa menyerukan tuntutan di antaranya kegagalan SBY selama memimpin Indonesia selama 9 tahun, penuntasan kasus Century, serta meminta KPK menyelidiki keterlibatan Ibas dalam kasus Hambalang.
Koordinator Aksi, Fauzan Admin mengatakan negara Indonesia di bawah kepemimpinan SBY-Boediono mengalami kemunduran. Kenaikan harga BBM dan maraknya kasus korupsi menjadi indikator tidak becusnya SBY-Boediono dalam mensejahterakan rakyat.
"SBY-Boediono telah gagal mensejahterakan rakyat, karena itu kami pemuda Indonesia mengutuk SBY-Boediono karena tidak menjalankan amanat rakyat," ujar Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menyerukan pemuda di Indonesia untuk bersatu melawan rezim pemerintahan yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Rezim pemerintah SBY-Boediono tidak berpihak kepada rakyat, maka sudah sepantasnya pemuda Indonesia bersatu menggalang kekuatan, melawan rezim yang menyengsarakan rakyat," tegas dia.
Selain di kediaman wapres Budiono, aksi peringatan sumpah pemuda juga dilakukan oleh sejumlah organisasi pemuda. Di antaranya aksi pembagian bendera dengan quote pemuda oleh Perhumas Yogyakarta di Tugu Yogyakarta, Aksi pembagian stiker oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, Panggung Rakyat dan Orasi Rakyat di titik nol oleh GMKI cabang Yogyakarta.