Peringati sumpah pemuda, ratusan guru dan siswa gelar 'Barikan'
Nampak suasana guyup dan rukun saat ratusan guru dan pelajar duduk bersama sambil menikmati makanan ala pedesaan teraebut.
Ratusan guru dan pelajar di Mojokerto, Jatim, menggelar acara 'Barikan' (makan bersama) di lapangan Kecamatan Jatirejo, Sabtu (28/10) pagi. Acara Barikan digelar usai pelaksanaan upacara peringatan hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Jatirejo, Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.
Barikan nasi liwet dan tumpeng, digelar di tengah lapangan. Nasi serta lauk pauk tradisional seperti ayam bakar, urap urap, tempe goreng dan peyek kacang ditaruh di atas daun pisang yang di tata memanjang. Ratusan guru dan pelajar serta perwakilan ormas dan pemuda makan bersama setelah dibakan doa.
Nampak suasana guyup dan rukun saat ratusan guru dan pelajar duduk bersama sambil menikmati makanan ala pedesaan teraebut.
Kepala UPT Kecamatan Jatirejo, Nur Basuki mengatakan, Barikan ini sebagai bentuk keberasamaan untuk memgembalikan semangat pemuda saat dikumandangkanya sumpah pemuda dulu. Barikan ini melibatkan lintas generasi mulai dari usia tua sampai pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa.
"Bangsa ini bangsa yang sederhana. kami ingin menyatukan kembali sesuai roh negara kita negara kesatuan, karena tradisi Barikan pada zaman dulu merupakan media komunikasi untuk kebersamaan masyarakat," kata Nur Basuki.
Melalui tradisi Barikan pada peringatan hari Sumpah Pemuda ini, bisa menyakutan lagi semangat para pemuda untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, menyusul banyaknya gesekan antar elemen masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini.
"Pemuda harus bersatu untuk melawan itu semua dengan cara yang beradab. Harapan kami ke depan pemuda yang sekarang masih anak-anak bisa bersatu kembali seperti ikrar sumpah pemuda 1928 dulu," jelasnya.
Peringatan Sumpah Pemuda digelar dengan kegiatan upacara bendera dilapangan Kecamatan Jatirejo dimulai pukul 07.00 sampai pukul 08.00 WIB. Petugas upacara memakai pakaian adat nusantara. Usai upacara, silanjutkan dengan tradisi Barikan (makan bersama) nasi liwet dan tumpeng tradisional.