Perjuangan nenek Supinah kumpulkan dana demi haji, uang sampai jamuran
Setiap hari, dia hanya memasak beras dua gelas kecil dengan lauk dan sayuran ala kadarnya. Seperti sambel terong dan bayam. Lauk paling enak yang pernah dimakannya adalah tahu dan tempe.
Luar biasa perjuangan nenek Supinah (76), asal Ponorogo, Jawa Timur ini. Demi mewujudkan mimpinya sejak muda untuk pergi berhaji ke Tanah Suci Mekkah, janda tanpa anak ini rela mengencangkan 'stagen' (ikat pinggang kain panjang yang biasa dikenakan kaum perempuan).
Puluhan tahun setelah suaminya meninggal, nenek Supinah terus berhemat. Setiap hari, dia hanya memasak beras dua gelas kecil dengan lauk dan sayuran ala kadarnya. Seperti sambel terong dan bayam. Lauk paling enak yang pernah dimakannya adalah tahu dan tempe.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Bagaimana cara orang naik haji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
Sementara untuk hidup sehari-hari, sejak muda, nenek sebatang kara yang tinggal di Dukuh Krajan, Ngrupit, Kecamatan Jenangan ini bekerja sebagai buruh tani dengan upah Rp 500. "Terus naik Rp 20 ribu sampai 30 ribu rupiah perhari," kenangnya saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo, Sabtu (28/7).
Karena sudah sejak muda bercita-cita pergi haji, uang yang didapatnya dari bekerja sebagai buruh tani itu dia kumpulkan sedikit demi sedikit. "Uangnya saya simpan di bawah amben (ranjang kayu)," katanya.
Ketika terkumpul sekitar Rp 300 ribu, uang simpanannya itu dia titipkan ke tetangga depan rumah yang dipercayanya. "Lama nyimpennya, uangnya sampe dimakan rayap dan jamuren," sambungnya.
Medio 2010, uang yang dititipkan ke tetangganya itu terkumpul lebih dari Rp 25 juta rupiah. Selanjutnya, dengan diantar tetangga dekatnya, nenek Supinah daftar haji dan menjadi salah satu calon haji (Calhaj) tahun 2018 ini. Dia bergabung dengan kelompok terbang (kloter) 37 rombongan 8 asal Ponorogo.
Sementara menurut si tetangga yang juga satu rombongan haji dengan nenek Supinah, menceritakan, kalau nenek 76 tahun ini tinggal di rumah sangat sederhana. Tak ada barang berhargapun yang menghiasi gubuknya.
"Kasihan, sepedapun tak punya. Dinding dan lantai rumahnya banyak ngelupas dan pecah. Layak dapat bantuan. Semoga ada yang mau bedah rumah mbah Supinah," sahut tetangga yang mendampingi nenek Supinah.
Tak hanya itu, masih cerita tetangga nenek Supinah, saat ini nenek sebatang kara ini juga sudah tidak lagi bekerja sebagai buruh tani. "Ya karena usianya sudah lanjut, sudah hampir satu tahun ini sudah tidak bekerja sebagai buruh tani," ungkap si tetangga lagi.
Saat ini, sehari-harinya, nenek Supinah bekerja ala kadarnya. Kadang, dua hari sekali, di memetik bunga turi dari pohon turi milikinya untuk dijual. "Dari jualan bunga turi itu, beliau bisa dapat uang Rp 5 ribu sampai 10 ribu rupiah. Uangnya bisa buat beli beras, garam untuk makan. Turinya juga kadang buat makan," timpal nenek Supinah.
Baca juga:
Tiga jemaah haji asal Jawa Tengah meninggal di tanah suci
Dapur Asrama Haji Donohudan banyak lalat, ini yang dilakukan pengelola
Ingin berhaji lebih cepat, 16 jamaah Lumajang rekayasa dokumen
Calon haji asal Jember meninggal usai jatuh di kamar mandi hotel
Tinggal di gubuk reyot, kakek Juan pilih sumbang musala dan pergi haji