Perkembangan bahasa alay dari masa ke masa
Tak cuma kalangan selebritis saja, masyarakat umum juga kerap menggunakan istilah baper ini dalam pergaulan sehari-hari.
Beberapa tahun lalu kita sering mendengarkan istilah ciyus, miapah, atau artinya serius, demi apa? Bahasa-bahasa alay tersebut kini sudah jarang terdengar. Namun muncul bahasa-bahasa lain yang awalnya memang kedengarannya aneh.
Seperti baper misalnya. Kata yang baru booming beberapa bulan belakangan ini memiliki arti bawa perasaan. Artinya, orang yang disebut baper dianggap mengikutsertakan perasaan terhadap sesuatu yang sedang dia hadapi.
Seperti yang dikatakan salah satu aktris tanah air, Michele Yudith yang menceritakan dirinya baper saat syuting sebuah film.
"Pas take adegan nangis aku kebawa perasaan (baper). Gak butuh waktu lama buat nangis. Nangisnya nggak ngerti kenapa ngalir gitu aja. Air mata bener-bener jatuh," aku kekasih Marcell Darwin ini saat ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.
Tak cuma kalangan selebritis saja, masyarakat umum juga kerap menggunakan istilah baper ini dalam pergaulan sehari-hari.
Tak cuma bahasa-bahasa alay baru. Bahasa alay lama yang dulu diciptakan oleh aktris senior Debby Sahertian lewat kamus bahasa gaulnya hingga saat ini juga masih banyak dipakai. Namun, belakangan yang memakainya adalah mereka-mereka yang ingin meniru para waria. Misalnya, begini jadi begindang, cakep jadi cucok, enak jadi Endang Estaurina, dan sebagainya.
Merdeka.com hari ini akan mengupas perkembangan bahasa alay dari masa ke masa. Selamat membaca.