Perkuat Lumbung Pangan, Sumsel Siapkan Lahan 278.483 Hektare untuk Food Estate
Menurut dia, program ini diproyeksikan dapat meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG) di Sumsel yang ditargetkan mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara sepanjang 2020, produksi GKG di Sumsel mencapai 2,74 juta ton atau naik 5,36 persen.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan lahan seluas 278.483 hektare untuk pelaksanaan food estate. Program ini bertujuan salah satunya memperkuat lumbung pangan nasional, utamanya padi dan jagung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono mengungkapkan, program itu akan dikembangkan di tujuh daerah dengan luasan areal berbeda.
-
Food estate itu apa? Food estate adalah suatu program yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan nasional.
-
Kenapa food estate itu penting? Tujuan dari program food estate ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.
-
Bagaimana cara membangun food estate? Membangun food estate yang baik melibatkan perencanaan, implementasi, dan pemantauan yang cermat.
-
Kapan Presiden Jokowi meninjau ladang jagung di food estate Keerom? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau ladang jagung di kawasan food estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis (6/7).
-
Di mana kita bisa mencicipi makanan khas Palembang? Jadi, saat kamu mengunjungi daerah ini, jangan hanya terpaku pada pempek. Cobalah juga tekwan, model, pindang patin, dan laksan.
Terbanyak berada di Banyuasin seluas 118.732 hektare, Ogan Komering Ilir (59.751 hektare), Musi Banyuasin (20.000 hektare), Ogan Ilir (10.000 hektare) Ogan Komering Ulu Timur (50.000 hektare), Musi Rawas (10.000 hektare), dan Muara Enim (10.000 hektare).
"Lahan sudah kami siapkan untuk menjalankan program ini. Ada tujuh kabupaten yang menjadi sasaran," ungkap Bambang, Senin (5/4).
Menurut dia, program ini diproyeksikan dapat meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG) di Sumsel yang ditargetkan mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara sepanjang 2020, produksi GKG di Sumsel mencapai 2,74 juta ton atau naik 5,36 persen.
"Program ini seiring dengan tujuan peningkatan sebagai daerah lumbung pangan," ujarnya.
Selain padi dan jagung, Sumsel juga menyiapkan lahan untuk pengembangan produk holtikultura seperti bawang putih, bawang merah, salak, duku, durian, pisang, alpukat, nanas, cabe besar, dan jahe merah. Program ini digulirkan di tujuh daerah, yakni Muara Enim, Prabumulih, Lubuklinggau, Ogan Komering Ulu Selatan, Lahat, Pagaralam, dan Ogan Komering Ulu Timur.
"Konsepnya berbasis korporasi dengan pendampingan dan pengawalan agar menumbuhkan kemandirian petani," pungkasnya.
Baca juga:
Kementerian Pertahanan Punya Food Estate, Tanam Singkong Di Kalimantan
Mentan: Food Estate Tidak Ganggu Kawasan Hutan
Kementan Sebut 25.000 Hektare Lahan Food Estate Telah Ditanami
Gerindra: Prabowo-Airlangga Bahas Ekonomi Pasca Vaksinasi Hingga Food Estate
Ancam Program Lumbung Pangan, Impor 1 Juta Diminta Dikaji Ulang
Panen Perdana di Food Estate Humbahas Dinilai Berhasil, Ini Harapan Gubernur Sumut