Perkumpulan umat beragama di Tangerang berkumpul kecam kekerasan ke etnis Rohingya
Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan rumah ibadah tersebut juga mengumpulkan donasi untuk membantu korban kekejaman militer dan sipil di kawasan Rakhine state yang disampaikan kepada perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang.
Pengurus perkumpulan Boen Tek Bio, Boen San Bio, Boen Hay Bio dan 11 rumah ibadah se-Tangerang Raya mengecam tindakan sadis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine state, Myanmar. Kecaman itu disampaikan dalam pernyataan sikap yang dibacakan pimpinan rumah ibadah Boen Tek Bio, Tan Lie di klenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama, Kota Tangerang, Rabu (6/9).
Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan rumah ibadah tersebut juga mengumpulkan donasi untuk membantu korban kekejaman militer dan sipil di kawasan Rakhine state yang disampaikan kepada perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang.
"Kami melaksanakan ini sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap tragedi yang terjadi terhadap suku Rohingya di Myanmar," ujar Ketua Badan Pengurus Boen Tek Bio, Tan Lie.
Menurutnya, umat Budha, konghucu dan Tao sangat mengutuk segala bentuk kejahatan baik yang dilakukan oleh militer maupin sipil yang ada di Rakhine State terhadap suku Rohinya.
"(Bantuan) ini adalah awal permulaan yang kita berikan karena spontanitas dari rekan-rekan kami yang mungkin jumlahnya baru sebagian kecil yang bisa kami berikan," imbuh Tan Lie.
Tan Lie mengatakan bahwa beberapa hari kedepan akan disediakan kotak amal yang akan ditempatkan di klenteng-klenteng dan perwakilan wihara yang hadir pada hari ini.
Sementara itu Perwakilan MUI Kota Tangerang KH. Drs. Hamidi Rusdi, Lc berpesan kepada seluruh umat beragama yang ada di Kota Tangerang, untuk tetap menjaga kondusifitas dan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Umat beragama untuk saling menahan diri, jangan ada yang terpancing. Mari menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.