Persiapan Infrastruktur Pemilu 2024, Kominfo Andalkan Pemasangan 2 Satelit
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, untuk mendukung kesiapan infrastruktur Pemilu 2024 dengan digitalisasi secara E-voting, akan dipasang dua satelit.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, untuk mendukung kesiapan infrastruktur Pemilu 2024 dengan digitalisasi secara E-voting, akan dipasang dua satelit.
Jhonny menyebutkan, dua satelit itu adalah High Throughput Satellite (HTS) dengan 150 GB/s dan satu HTS buatan Thales Alenia Space dengan 150 GB/s.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pada pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan memilih para wakil rakyat, yaitu yang akan duduk sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden serta Wakil Presiden.
-
Bagaimana media online bisa memanfaatkan momen pemilu 2024? Untuk itu media online bisa menjadikan momen pemilu 2024 sebagai komoditas dan menjadi media edukasi pemilu kepada publik.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
"Adua satelit high throughput satellite yang diletakkan di orbit pada tahun 2023.
Yang pertama satelit 150 GB per second boing 150 itu akan diletakkan di orbit bulan Maret 2023 dan beroperasi sekitar bulan Juni. Lalu satelit (kedua) satelit 150 GB buatan Thales yang akan diletakkan di orbit bulan Juni dan beroperasi komersial bulan Desember 2023," kata dia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (25/3).
Menurutnya, dua satelit itu bisa memberikan dukungan layanan WiFi bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah, dan diharapkan peletakan satelit di orbit tidak terganggu dan terhalangi.
"Bila itu semuanya dapat berjalan dengan baik, maka sudah tersedia 300 GB per second satelit yang mampu mendukung KPU (untuk) kegiatan nasional. Setelah itu, bisa kita gunakan untuk kepentingan yang lain yang besar," ujarnya.
"Tapi kalau hanya untuk Pemilu, infrastruktur WiFi tersedia. Infrastruktur blockchai juga demikian tahun 2022 paling lambat pertengahan 2023 itu jaringan fiber optik itu sudah ada tambahan 12 ribu kilometer di darat dan di laut, yang dibangun oleh Kominfo," jelasnya.
Untuk infrastruktur blockchai akan menghubungkan jaringan fiber optik dan pembangunan base transceiver station (BTS). Jika nantinya di area pemilihan belum tersedia BTS, maka masih ada setelit untuk menghadirkan WiFi.
"Itulah gunanya satelit. Jadi kalau ditanya dari kesiapan infrastruktur nanti di tahun 2024 Bulan Februari pada saat pemilihan umum, iya infrastruktur kita mudah-mudahan sudah cukup siap untuk memberikan dukungan. Yang menjadi persoalan adalah kesiapan masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang menggunakan digital ini dari sisi legitimasinya," ujarnya.
Baca juga:
Usulan E-Voting Pemilu 2024, DPR Minta Menkominfo Dorong Revisi UU Pemilu
Menkominfo Klarifikasi Pemilu Online Ide KPU
Anggota Komisi II DPR Nilai E-Voting Belum Bisa Diterapkan di Pemilu 2024
Usul Penundaan Pemilu 2024, Cak Imin Mengaku Belum Bahas Khusus dengan Jokowi
PDIP Tolak Pemilu Ditunda, Cak Imin: Saya Tunggu Dipanggil Bu Mega
Ketua Bawaslu Minta Jajarannya Bersiap Hadapi Tahapan Pemilu 2024 Mulai 15 Juni 2022
Analisis Drone Emprit Soal Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden