Pesan Guntur pada Puti: Jangan takut, Soekarnois dan Marhaenis akan membantumu
"Jangab takut, masih banyak orang di Jawa Timur, yang begitu mencintai kakekmu. Mereka soekarnois dan marhaenis. Mereka akan menunjukkan jalan dan membantumu menjadi wakil wakil gubernur kelak," kata Puti saat menirukan bisikan ayahnya.
Setelah mendapat mandat dari Ketua Umum Megawati Soekarno Putri untuk mendampingi calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Puti Guntur Soekarno langsung mendatangi kedua orang tuanya untuk memohon izin dan doa restu.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno sempat tidak mendapat restu dari ayahnya Guntur Soekarno Putra saat memohon izin untuk mau dalam kontestasi Pilgub Jatim 2018.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Ternyata niat baiknya tak langsung dikabulkan. Guntur bersikeras tak merestui putri semata wayang maju dalam Pemilihan Gubernur pada 27 Juni mendatang.
"Sampai jam 1 malam, Papa belum merestui. Akhirnya saya bilang pada papa kalau sampai saya keluar belum mengizinkan, mohon maaf saya harus punya pandangan politik yang berbeda dengan Papa. Saya memiliki keyakinan untuk menjalankan mandat partai," cerita Puti, di sela kunjungannya di Ngawi, Minggu (4/2).
Alih-alih memarahi, Guntur justru menepuk-nepuk pundak putrinya. Sambil mengatakan, bahwa perdebatan yang tadi bukanlah pertengkaran antara ayah dan anak, melainkan sebagai sesama politisi. "Kamu politisi. Saya politisi, meski tidak terjun ke politik praktis," katanya.
Sang ayah pun meminta Puti untuk pulang. Puti pun bersikeras, hingga dini hari Puti pulang belum membawa restu. Keesokannya, Puti mencoba untuk yang terakhir kali. Karena dia harus bergegas segera ke Surabaya guna mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim.
Namun saat kedatangan pagi harinya di rumah orang tuanya, sang ayah justru bersikap lain. Kali ini sang ayah sangat mendukung. "Saya mendukungmu 100 persen, bahkan 1.000 persen," kata sang ayah.
Sontak jawaban ini menyadarkan Puti, kalau ayahnya sejak kemarin sengaja menguji komitmennya. Kata Puti, ayahnya ingin Puti menjadi seorang politisi yang memiliki komitmen yang kuat di dalam mempertahankan pandangannya. Terutama dalam memimpin Jawa Timur nantinya.
Saat akan pamit dan sungkem, ternyata Puti dibisiki sesuatu. "Jangan takut, masih banyak orang di Jawa Timur, yang begitu mencintai kakekmu. Mereka adalah para Soekarnois dan Marhaenis. Mereka akan menunjukkan jalan dan membantumu menjadi wakil gubernur kelak," kata Puti saat menirukan bisikan ayahnya.
(mdk/mtf)