Petaka percikan api las renggut 48 nyawa di gudang Kembang Api
48 Tewas dan puluhan orang luka-luka. Sejumlah pihak, polisi dan pemadam kebakaran langsung merapat ke sumber ledakan. Langkah yang dilakukan mengevakuasi korban serta menyisir lokasi kalau-kalau masih ada api yang berkobar.
Siang itu, Kamis (26/10) lalu, warga Jalan Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang dibuat geger oleh suara ledakan. Bukan bom, ledakan berasal dari sebuah gudang yang menyimpan ribuan kilogram bahan untuk membuat kembang api.
48 Tewas dan puluhan orang luka-luka. Sejumlah pihak, polisi dan pemadam kebakaran langsung merapat ke sumber ledakan. Langkah yang dilakukan mengevakuasi korban serta menyisir lokasi kalau-kalau masih ada api yang berkobar.
Para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun karena mayoritas korban sudah tak utuh maka dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kebanyakan korban tewas terpanggang dan tertimpa runtuhan bangunan. Ironi, para korban ditemukan sudah tertumpuk.
Di saat yang sama, aparat juga mengusut penyebab ledakan hebat tersebut. Mulai dari manajer hingga pemilik perusahaan yang bernama PT panca Buana Cahaya tersebut.
Tiga hari dikebut, penyidik menetapkan tiga tersangka, orang paling bertanggung jawab atas insiden memilukan itu.
Hasil penyelidikan, penyidik menetapkan tiga tersangka, yakni pemilik, direktur operasional dan pekerja las.
"Ditkrimum Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka. yang pertama pemilik perusahaan atas nama Indra Liyono, yang kedua Andry Hartanto sebagai direktur operasional dan Subarna Ega, sebagai pekerja las," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada wartawan, Sabtu (28/10).
Penetapan tersangka, lanjut Argo, setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan alat bukti. "Kita sudah melakukan evakuasi, foto korban baik yang sakit maupun meninggal, kemudian setelah dilakukan pemeriksaan tehadap beberap saksi dengan barang bukti yang ada penyidik tadi mekakukan gelar perkara berkaitan kasus tersebut," jelasnya.
Percikan api las penyebab ledakan
Penyebab meledaknya gudang petasan di Kosambi, Tangerang sudah teridentifikasi. Polisi menyebut sumber api berasal dari percikan las yang ketika itu tengah dikerjakan tersangka Subarna Ega.
"Dari saksi-saksi yang telah kita lakukan pemeriksaan dan koordinasi dengan labfor, penyebab dari kebakaran ini adalah percikan las yang menyambar ke bahan pembuatan kembang api," ujar Argo.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan tersangka Subarna Ega alias Ega adalah tukang las yang diperintahkan oleh penanggungjawab operasional PT Panca Buana Cahaya yaitu Andry Hartanto yang kini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Andry menyuruh Ega las gedung sebelah kanan atas. Di sanalah terjadinya percikan api," ungkap Nico.
Nahas, percikan api tersebut menyambar bahan dari kembang api. "Untuk Subarna Ega, Pasal 359 KUHP, dimana barangsiapa karena lalainya menyebabkan kematian orang, ancaman diatas 5 tahun," tegasnya.
Nico melanjutkan, tersangka Andry Hartanto dikenakan pasal 359 juga pasal 74 juncto 183 UUD No 13 tentang ketenagakerjaan dimana pasal tersebut berbunyi dilarang mempekerjakan anak pada perkerjaan yang buruk ayat 2 disebutkan yang membahayakan keselamatan dan juga kesehatan ancaman diatas 5 tahun. "Ini kami dapatkan dari keterangan beberapa saksi antara lain."
Selain itu, tambah Nico, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. "Kami sita tabung las, trafo, tang dan kawat las serta beberapa contoh kembang api."
Baca juga:
Sudah 9 jenazah korban ledakan gudang di Kosambi teridentifikasi
Keluarga bisa kirim data korban kebakaran gudang Kosambi lewat WhatsApp
Dari 48 jenazah korban kebakaran di Kosambi, baru empat diserahkan ke keluarga
Insiden gudang petasan meledak, 50 orang melapor kehilangan keluarga
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Pondok Tegalsari mencapai masa keemasannya? Mengutip laman resmi Ponpes Modern Gontor, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, karisma, dan kepiawaian para kiai yang mengasuhnya.
-
Di mana Pesanggrahan Kotanopan berada? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.