Petugas digigit anjing saat memberi vaksinasi antirabies
Mulai anjing, kucing hingga kera ekor panjang divaksin antirabies.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian mulai melakukan vaksinasi antirabies massal hewan penular rabies. Vaksinasi dilakukan untuk mengantisipasi mewabahnya rabies di Kalimantan Barat, Kamis (21/4).
Ragam macam hewan penular rabies yang diberi vaksin di antaranya anjing, kucing, dan kera ekor panjang, dimulai dari Desa Korek, di kecamatan Ambawang, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Tidak kurang 50 petugas vaksinasi dari tujuh kabupaten itu, dilibatkan dalam kegiatan itu, termasuk dua dokter hewan dari Ditjen PKH, yang ikut melakukan sweeping hewan penular rabies, yakni drh Wahyu Eko Kurniawan dan drh Ermawanto.
Puluhan petugas itu, berasal dari tujuh kabupaten di Kalbar seperti Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Bengkayang, Melawi, Landak, Sintang, dan Kapuas Hulu, yang sebelumnya ditemukan kasus rabies, akibat gigitan anjing gila.
"Vaksin tersedia di Kalbar ada 9.200 vaksin antirabies, kita bawa dalam kegiatan ini ada 200 vaksin. Ada potensi kasus rabies, kita lakukan vaksin di semuanya (tujuh kabupaten dan kota)," kata petugas pelatihan pemberian vaksin antirabies, drh Nur Hidayatullah dalam keterangan resminya kepada wartawan di Pontianak, Kamis (21/4) sore.
"Kita harus menjamin, pemberian vaksin dengan benar. Risiko tergigit, juga dialami petugas. Kalau tergigit, segera dibersihkan. Sejauh ini, kegiatan berjalan lancar," ujar Hidayatullah.
Sebelumnya, saat kegiatan pemberian vaksin berlangsung, Thomas, salah seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Pontianak, terkena gigitan anjing diduga idap rabies.
Usai tergigit, dia mengerang kesakitan dan dibawa menuju ke Puskesmas terdekat, untuk mengobati luka akibat gigitan anjing, serta pemberian vaksin antirabies agar tidak tertular rabies dari anjing gila.
Diketahui, warga Kalbar dikhawatirkan penyakit rabies akibat gigitan hewan penular rabies. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Kalbar melansir, sejak Februari 2015 sampai 21 April 2016, 19 orang warga Kalbar meninggal akibat rabies. Di 7 kabupaten, tidak kurang 1.086 warga digigit anjing gila, namun baru 1.049 warga di antaranya berhasil ditangani dengan pemberian vaksin antirabies.
Baca juga:
Virus rabies di Pontianak disebabkan pemburu anjing dari Kalteng
127 Warga Bengkayang Kalbar digigit anjing gila
Bocah 9 tahun di Denpasar meninggal akibat rabies
Kelelawar drakula gigit 12 anak hingga tewas
Sepanjang 2015, 14 warga Sumut meninggal kena rabies
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Siapa yang bisa menjadi sasaran serangan rakun yang terjangkit rabies? Namun, rakun yang terkena rabies juga bisa menjadi sangat agresif dan menyerang tanpa aba-aba.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan rabies? Upaya pencegahan rabies harus dilakukan oleh semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga kesehatan, hingga masyarakat.